WALMAS- Ia dipanggil Nenek Ripan, usianya kini renta, namun seyum dibibirnya terus terukir meski hidup jauh dari kata layak dengan menempati sebuh gubuk reot yang dibangun di tepi jurang, di Desa Lampe Pasang, Kecamatan Walenrang Barat, Kabupaten Luwu.
Gubuk reot itu oleh nenek Ripan, ia sebut sebagai rumah berdinding papan bagian bawah dan sebagian lainya hanya berdinding bambu. Lantai sebagai pijakannya juga sama, terbuat dari susunan papan yang mulai lapuk. Sementara dibagian dapurnya berlantaikan bambu yang cukup berjarak dan tepat di tepi jurang yang dibawahnya dialiri sungai yang cukup deras.
Di gubuk berukuran kurang lebih 2 meter persegi itu, nenek hidup berdua dengan seorang anak laki-lakinya (Jeki). Untuk hidup dan makan sehari-hari, nenek dan anaknya mengandalkan hasil dari lahan milik keluarganya yang ia garap dan pemberian dari warga sekitar.
Nenek Ripan viral di sosial media, setelah Isma Wati warga sekitar menggunggah video di akun facebooknya. Dalam video itu Isma menceritakan bagaimana kehidupan sang nenek yang menempati sebuah gubuk tepat di tepi jurang.
“Kondisi bagian dalam gubuk milik nenek Jeki juga tak kalah memprihatinkan, area dapurnya berada tepat di atas jurang dan hanya terbuat dari bambu yang berjarak cukup jauh, saya khawatir sewaktu-waktu tiang penyanggahnya patah,” ucap Isma saat dihubungi melalui telepon WhatsApp, Sabtu (22/11/2025).
Isma berharap, nenek Jeki mendapat perhatiaan dari pemerintah Kabupaten Luwu, terutama Wakil Bupati Luwu sebagai putra asli Walenrang.
“Nenek ini tidak pernah mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah, harapannya, Wakil Bupati Luwu sebagai putra asli Walenrang dapat memberikan bantuan dan mengusahakan tempat tinggal yang layak dan aman buat nenek Jeki,” tuturnya.
Dalam video yang diunggah Isma Wati di akun sosial medianya pada Jumat (21/11), ia juga menceritakan bagaimana kondisi nenek yang tidur hanya beralaskan lantai papan, tanpa bantal, kasur, bahkan kain sarung untuk menutupi tubuh renta sang nenek pun tidak punya.
Sementara atapnya dari gubuk itu terbuta dari atap rumbia yang kini sudah mulai rusak. Menurut Isma, sang nenek memiliki dua anak laki-laki, namun satu anaknya telah menikah dan tinggal jauh dengan sang nenek.(*)












