HeadlineNasional

Paspampres dan Pasukan Elit Israel Pernah Saling Todong Pistol, Ini Kisahnya…

319
×

Paspampres dan Pasukan Elit Israel Pernah Saling Todong Pistol, Ini Kisahnya…

Sebarkan artikel ini

JAKARTA – Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) adalah satuan pelaksana di lingkungan Tentara Nasional Indonesia. Tugasnya ialah menjaga keamanan dan keselamatan presiden dimana pun berada.

Tak banyak yang tahu, ternyata Paspampres pernah saling todong pistol dengan pasukan elit Israel, Mossad.

Dilansir ritmee.co.id dari iNews, saat itu, Paspampres mengawal Presiden RI ke-2 Soeharto menghadiri sidang Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat. Ketika itu Soeharto sekaligus menjabat Ketua Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Pada 22 Oktober 1995, Presiden Soeharto menginap di kamar presidential suite Hotel Waldorf Towers lantai 41. Dengan jabatannya sebagai Ketua OKI, praktis kebijakannya akan memengaruhi negara-negara anggota di Timur Tengah.

Terkait itulah Perdana Menteri (PM) Israel Yitzak Rabin ingin menemui Presiden Soeharto di hotel tersebut. Rabin ingin bertemu Soeharto untuk membahas berbagai isu, termasuk Israel-Palestina.

Yitzak Rabin datang dikawal pasukan khusus Israel, Mossad, datang ke hotel untuk menyampaikan niatnya bertemu Soeharto. Persoalannya, mereka datang tanpa mengikuti aturan protokoler kenegaraan. Yitzhak Rabin bahkan cenderung arogan.

Paspampres bergerak sigap. Mereka mencegat Yitzhak dan empat agen Mossad pengawalnya sebelum masuk lift. Terlebih saat itu Pak Harto juga sedang menerima kunjungan Presiden Sri Lanka. Usai rombongan PM Israel menyampaikan niat, Paspampres pun mengawal Yitzhak Rabin untuk bertemu Soeharto.

Salah satu sosok dalam anggota Paspampres yang berjaga yakni Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin. Tetapi saat akan memasuki lift, terjadi insiden sangat menegangkan. Para agen Mossad pengawal Yitzhak Rabin menolak satu lift dengan personel Paspampres karena curiga.

Penolakan itu aneh. Sebab, Sjafrie dan para personel Paspampres lain sudah terdaftar dalam protokol Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) PBB. Dengan kata lain, mereka resmi pasukan pengamanan Presiden Soeharto.

Adu mulut pun terjadi. Sjafrie bersitegang dengan para agen Mossad. Sjafrie yang menapak karier dari Kopassandh (kini Kopassus) itu menegaskan aturan prtokoler kepresidenan RI.

Namun rupanya pengawal Yitzhak Rabin tak mau terima. Bukannya mundur, salah satu yang berhadapan dengan Sjafrie tiba-tiba mencabut senapa otomatis Uzi dari balik jasnya. Tak cuma itu, dia juga mencengkeram leher Sjafrie dengan keras.

Namun, Sjafrie bukan prajurit kemarin sore. Dia telah lebih dulu mencabut pistol Bareta miliknya dan menempelkan ke perut agen Mossad itu. Nyawa dipertaruhkan Sjafrie dalam detik-detik sangat menegangkan itu.

Makin mendebarkan karena agen Mossad dan anggota Paspamres lain juga telah mencabut senjatanya. Mereka saling berhadapan dengan menodongkan senjata masing-masing. Yitzhak Rabin pun cemas dengan situasi adu senjata itu.

Situasi itu akhirnya mereda setelah agen Mossad mengakui kesalahannya. “Sorry, I understand it,” katanya.

Dia lantas menurunkan senjatanya. Begitu pula pengawal yang lain. Adu tembak antara Paspampres Soeharto dengan pengawal Yitzhak Rabin pun urung terjadi. PM Israel dan pengawal akhirnya mau menaati protokol kemanan Paspampres. Yitzhak bahkan harus rela menunggu selama 15 menit untuk bisa bertemu Presiden Soeharto. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *