Pemkot Palopo akan Ikutkan 10 Inovasi Pada Lomba KIPP

PALOPO — Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) kembali menggelar Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tahun 2021 yang dilaksanakan di lingkungan instansi pusat dan daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Untuk mengikuti Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tahun 2021, Bagian Organisasi dan Tata laksana (Ortala) setda kota palopo terus berbenah dan melakukan persiapan.

Bacaan Lainnya

Seperti memberikan coaching bagi inovator/perangkat daerah yang akan mengikuti KIPP 2021, di Aula Bappeda Palopo, Senin (19/4/2021).

Kepala Bagian Ortala Setda melalui Kasubag Tata laksana dan Pelayanan Publik, Nurhaedah mengatakan, untuk KIPP ini pemkot palopo akan mengikutkan Sepuluh (10) inovasi yang berasal dari delapan (8) perangkat daerah kota Palopo.

“Kita tentu tidak ingin dianggap sebagai daerah yang miskin inovasi, sebagai daerah yang tidak punya progres terkait hal itu. Kita akan ikutkan 10 inovasi dari 8 perangkat daerah. Dan untuk ini, kita harus tahu apa kebutuhan terkait ini (kompetisi). Nah inilah kita butuh coaching dari orang yang berkompeten, dimulai dari judul sampai isinya bisa dikemas. Kalau bagus inovasi tanpa pengemasan atau packingnya jelek hasilnya akan tidak bagus. Jadi bagaimana caranya itu (nara sumber) bisa bantu kita,” jelasnya.

Nurhaedah melanjutkan, narasumber dari coaching klinik adalah Tim panel independen yang bertugas untuk melakukan penilaian presentasi dan wawancara, verifikasi dan observasi lapangan, serta menentukan top inovasi pelayan publik.

“Sebenarnya ini bukan yang pertama untuk kita, kita pernah ikut dan inovasi kita tembus top 30,” ujarnya.

Masih menurut Nurhaedah, hal itu juga (inovasi) menjadi pekerjaan rumah baginya, bagaimana Palopo itu punya target, one inovatif one agency, setiap perangkat daerah punya satu  inovasi.

“Kenapa? itu akan menjadi penilaian atasan/pimpinan bahwa disini mulai ada peningkatan, mulia dari sdm-nya, pelayanannya, pelayanan publik,” jelasnya.

Sementara itu, Ahmar Djalil, salah satu pemateri mengingatkan bahwa jangan berinovasi karena mau ikut kompetisi, berinovasi karena mau jabatan. Tapi berinovasi karena itu memang untuk pelaksanaan tugas, mampu memacu instansi pemerintah untuk tetap menciptakan inovasi yang lebih baik.

“Teruslah berinovasi, karena tujuan kita berinovasi adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik sebagai bagian dari reformasi birokrasi di Indonesia,” tegasnya.

Ahmar Djalil menjelaskan bahwa tahun ini, KIPP 2021 mengusung tema Percepatan Inovasi Pelayanan Publik untuk Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan melalui Transfer Pengetahuan di Tatanan Normal Baru. Hal ini disesuaikan dengan kondisi tanah air yang saat ini masih melakukan penanganan pandemi Covid-19.

Dalam syarat keikutsertaan KIPP 2021, peserta wajib menambahkan informasi mengenai aktualisasi pelayanan publik dalam merespons pandemi Covid-19. Kategori lomba untuk KIPP tahun ini juga mengalami penambahan 1 kategori yaitu penegakan hukum. Selebihnya, penyelenggaraan KIPP 2021 hampir sama seperti tahun lalu, mulai dari kelompok peserta hingga aspek penilaian. (*)

Pos terkait