Pengakuan Korban Bullying Siswa SMAN 3 Palopo : Saya Diinjak Hingga Dipukul, Sempat Diberi Minum Juga di Video

Legislator Partai NasDem Palopo, Abd Salam saat membesuk Tf, korban penganiayaan dan penyekapan di RS At-Medika, Kamis (10/2/2022).

PALOPO — Kasus penyekapan dan penganiayaan atau bullying yang dialami Tf, siswa SMAN 3 Palopo begitu memilukan.

Sudah empat hari, Tf terbaring lemah di rumah sakit At-Medika Palopo. Bagian kepala hingga wajahnya penuh dengan luka memar. Nampak juga bagian dalam matanya terlihat ada darah.

Bacaan Lainnya

Tf menceritakan, kejadiannya Senin 7 Februari 2022 lalu di sekolahnya.

Saat itu, Tf yang duduk di kelas X SMAN 3 Palopo diajak oleh salah seorang siswa yang pernah satu sekolah dengannya. Sudah dikeluarkan dari sekolah (DO).

Tf diajak ke satu ruangan kosong. Dia lalu disekap dan dipukuli oleh pelaku. Awalnya ada dua orang.

“Saya dipukul di bagian kepala hingga diinjak di lantai,” kata Tf saat ditemui di RS At-Medika, Kamis (10/2/2022).

Dalam keadaan tidak berdaya, Tf hanya berusaha melindungi bagian dadanya agar tidak terkena pukulan.

“Bagian dada saya jaga, saya pegang agar tidak dipukul,” terangnya.

Setelah beberapa lama dihajar, pelaku sempat berhenti. Bahkan diberi air minum.

“Mungkin dia (pelaku) capek. Istirahat sebentar, saya juga diberi air minum. Tidak lama setelah itu, datang lagi beberapa orang memukul saya,” bebernya.

Dalam keadaan masih sadar, Tf yang merasakan sudah mulai keluar darah dari hidung, sempat melihat beberapa pelaku merekam aksinya.

“Saya dipukul, juga di video oleh salah satu pelaku. Tapi saya tidak tahu, dikirim ke mana video itu,” terangnya.

Ditanya soal apakah ada masalah sebelumnya, Tf mengaku memang ada. Namun sudah di damaikan. Pelaku utama kata dia memang di lingkungan SMAN 3 Palopo dikenal preman sekolah.

Bahkan, setelah kejadian itu, Tf dibiarkan begitu saja di ruangan. Ia berusaha keluar dan ke rumah rekannya minta tolong untuk diantar ke rumahnya di jl Dr Ratulangi, sekitaran Lemo-lemo.

Sempat diancam untuk tidak menceritakan masalah ini ke siapapun.

“Awalnya dia bilang jatuh. Takut terus terang karena diancam,” sambung Bahmid, orangtua Tf.

Bahmid berharap, pihak kepolisian segera menangkap pelaku.

Sebelumnya diberitakan, Tf (15) masih terbaring lemah di ruang perawatan Rumah Sakit (RS) At Medika Palopo. Akibat luka lebam di bagian wajahnya, akibat dianiaya sejumlah siswa.

Kejadiannya Senin 7 Februari 2022 lalu. Saat itu, siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Palopo itu, diajak oleh salah seorang siswa yang pernah satu sekolah dengannya.

Taufiq diajak ke satu ruangan kosong. Dia lalu disekap dan dipukuli oleh pelaku.

“Pelakunya tidak hanya satu orang. Ada beberapa pelaku termasuk siswa di sekolah itu (SMAN 3 Palopo),” kata orang tua korban, Bahmid Susilo, Rabu 9 Februari 2022.

Tidak terima dengan apa yang menimpa anaknya, Bahmid melaporkan langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak Kepolisian Resor (Polres) Palopo

Hanya saja katanya, hingga saat ini pihak kepolisian belum juga menangkap pelaku yang menyekap dan menganiaya anaknnya.

“Saya sudah melapor ke Polres Palopo, sampai saat ini belum satu pun pelaku yang diamankan,” jelasnya.

Dalam laporannya, Bahmid melaporkan seorang pelajar berinisial MR, yang diduga menjadi dalang penganiayaan tersebut.

Sementara, Kepala Bidang Operasi Reserse Kriminal (KBO Reskrim) Polres Palopo, Inspektur Polisi Satu (Iptu) Langkaryanto kepada awak media mengaku, jika pihaknya akan segera menangkap pelaku.

“Pelaku akan segera diamankan,” singkatnya. (*)

Pos terkait