LUTRA – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Luwu Utara, Simon Umar, menyebutkan angka pertumbuhan ekonomi Luwu Utara pada 2018 mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibanding 2017. Ia menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Luwu Utara pada 2017 ada di angka 7,6 persen, sementara di 2018 meningkat menjadi 8,4 persen.
Pertumbuhan ekonomi 8,4 persen ini, termasuk tertinggi di Sulsel. Bahkan, sudah di atas nasional. Sementara untuk angka kemiskinan, Simon Umar menyebutkan juga mengalami penurunan. Penduduk miskin di Kabupaten Luwu Utara pada 2017 ada di angka 44.04 atau 14,33 persen turun menjadi 42.43 (13,69 persen) di 2018.
“Saya kira Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara sudah bekerja dengan sangat baik dan maksimal dalam upaya menurunkan angka kemiskinan dan menaikkan angka pertumbuhan ekonomi. Dan itu terbukti berhasil. Ini yang perlu kita pahami bersama,” kata Simon Umar, Kamis (14/11/2019).
Ia mengatakan, menurunkan angka kemiskinan itu tak mudah, tapi atas kerja keras pemerintah dan stakeholder lainnya, penurunan itu bisa direalisasikan. “Melihat persentase kemiskinan kita saat ini trend-nya semakin menurun, meski angkanya terlihat masih besar. Itu karena penduduk kita banyak, 310.470 jiwa, jadi persentasenya juga besar,” imbuhnya.
Bahkan, kata dia, hingga saat ini kecenderungan penurunan masih menunjukkan trend positif. “Tahun ini, juga sudah turun, meski masih angka sementara. Paling lambat Maret 2020 baru bisa kita ketahui angkanya,” jelasnya.
Trend penurunan kemiskinan bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya pembangunan akses jalan, utamanya di wilayah-wilayah terpencil. Bisa juga karena banyaknya investasi yang sudah tertanam di Luwu Utara. “Saya kira setiap daerah punya cara dalam pengentasan kemiskinan melalui program-program pembangunannya,” tutupnya. (hms/liq)