LUWU—Setelah melakukan mediasi dengan pengurus Pesantren Darul Istiqamah Cilallang, akhirnya ahli waris Pesantren tersebut melakukan penutupan terhadap pesantren tersebut, Jumat (24/06/2022).
Muhammad Yusuf yang merupakan ahli waris dari pesantren itu mengatakan, rapat mediasi yang dilakukan di Kantor Kecamatan Kamanre pada Rabu 22 Juni 2022 tidak menemukan solusi lantaran pihak Pimpinan Pusat Pesantren Darul Istiqamah Maccopa Maros tidak mengadiri mediasi itu.
“Saya sudah komunikasi dengan pihak keluarga kalau sebentar malam kami berencana untuk menutup pesantren itu, tidak boleh ada aktivitas sebelum ada solusi,” ucap Yusuf.
Selain itu, pihaknya sudah memasang papan bicara yang tertulis “Lahan ini ditutup dilarang keras melakukan aktivitas tanpa seizin pihak pemilik lahan pihak Darul Hasta Istiqamah Cilallang” .
“Kami bakal menutup pesantren itu karena kami menganggap bahwa saat ini pesantren itu sudah tidak sesuai dengan amanah pendiri yang merupakan Ayah kami,” katanya.
“Yang jelas harapan kami tentunya harus sesuai dengan amanah orang tua kami yang mewakafkan lahannya untuk dijadikan sebagai tempat pendidikan Islam yang dikelola oleh pihak keluarga kami, bukan untuk dimiliki oleh pihak manapun” harapnya.
Tak hanya itu, Muhammad Yusuf mengaku pihaknya tidak pernah dilibatkan dalam pembahasan terkait perkembangan pesantren tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Pesantren tersebut memiliki siswa yang jumlahnya ratusan yang 70 orang di antaranya mondok.
Ada tiga tingkatan pendidikan yang ada di pesantren tersebut MI, MTS dan RA. Dimana Kepala MI adalah Arira, Istri dari mantan pimpinan Cabang Pesantren tersebut yang bernama Ma,sum sementara Kepala RA adalah Bahira, dan Kepala MTS Ridha anak Ma’sum.
Dari penelusuran Teraskata.com saat mendatangi Pesantren tersebut, Pimpinan Pesantren tak ada di lokasi hanya salah seorang Guru namun enggan membeberikan keterangan.(*)