LUTRA — Proyek pembangunan tanggul yang berlokasi di kelurahan salassa, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara dikeluhkan masyarakat.
Keluhan itu terjadi karena tanah merah yang diangkut mobil truk timbunan ke lokasi proyek itu mengotori jalan di daerah pemukiman masyarakat.
Salah satu pemuda di kelurahan salassa, Reski Halim menerangkan, jika dirinya merasa resah dan terganggu ketika melintas. Sebab, jalan tersebut dikotori dengan adanya tanah merah yang berasal dari aktivitas proyek.
“Jalannya kotor dan penuh dengan tanah merah. Apalagi ketika hujan pasti bisa merugikan pengguna jalan karena kondisi jalan yang licin akibat tanah merah,” imbuh Reski Halim dalam rilisnya.
Pemuda tersebut menambahkan, seharusnya ada tim dari pengawas proyek maupun pemerintah daerah setempat yang memantau proyek tersebut. Artinya, ketika ada pelanggaran atau pun keluhan dari masyarakat langsung bisa diatasi.
“Kami warga kelurahan salassa sangat bersyukur dengan hadirnya Proyek pembangunan tersebut. Tapi harapan kami pekerjaan itu juga dikerjakan tidak asal-asalan dengan tidak mengabaikan hal-hal penting lainnya, Coba kalau kontraktor proyek itu paham, pasti tanah merah yang berceceran di jalan langsung dibersihkan,” tutupnya.
Terpisah, saat coba di konfirmasi wartawan pihak PT. Moaindo raya selaku pelaksana kegiatan belum memberikan tanggapan terkait keluhan warga setempat. (*)