LUWU- Jaringan penyelewengan Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi jenis Solar kini kembali bergerak bebas dan leluasa di wilayah Luwu Raya, khususnya di Kabupaten Luwu, Selasa (25/11/2025).
Baru-baru ini, praktik penyedotan solar subsidi berlangsung terang-terangan dan melibatkan perusahaan swasta yang menyulap solar subsidi menjadi soral industri.
Salah satu perusahaan swasta yang terang-terangan menyedot solar dibeberapa sumur atau penampungan yaitu PT Katana Global Trade. Ia kedapatan mengambil solar subsidi di salah satu penampungan di wilayah Luwu menggunakan armada dengan kapasitas 5000 KL.
“Kami menunggu giliran untuk mengisi solar ilegal di titik penampungan, dan saya menuggu yang punya penampungan, sudah dikoordinasikan melalui Ulla,” sebut supir transportir dari armada PT Katana Global Trade.
Informasi yang dihimpun, PT Katana Global Trade mengambil solar subsidi disejumlah wilayah di Luwu Raya. Solar-solar itu kemudian disulap untuk di salurkan ke sejumlah perusahaan dengan harga solar industri.
Harga perliter solar subsidi yang diambil dari penampungan bekisar antara Rp11000 hingga Rp13000 perliter. Solar-solar ini kemudian dijual dengan harga Rp17000 perliter bahkan lebih.
Hingga berita ini dimuat, wartawan masih berupaya menghubungi pihak PT Katana Global Trade untuk dimintai klarifikasi terkait dugaan pengambilan BBM Subsidi jenis Solar yang baru-baru armadanya kedapatan menunggu giliran di salah satu titik pengampungan solar secara ilegal. (*)












