LUTIM- PT Vale Indonesia Tbk, industri nikel di Sulawesi Selatan kembali mencatat pencapaian dalam penguatan standar operanational. Baru-baru ini, PT Vale meraih penghargaan Gold Achievement dalam ajang Operational Excellence Conference (OPEXCON) 2025 atas inovasi pengaturan rasio Silica/Magnesia (S/M) pada slag furnace berbasis machine learning, Kamis (20/11/2025).
Presiden Direktur dan CEO PT Vale Indonesia, Bernardus Irmanto mengatakan, inovasi itu dijalankan oleh tim proyek “Slag Aman Tidur Nyenyak” yang terdiri dari berbagai fungsi kunci dalam operasi pemrosesan nikel yang dipimpin oleh Ikra Setya Utama selaku Project Lead, dengan anggota, Yuda Kusumah, Mawaz Rindra Dihari, Amelia Welirangan, Ruti Pusakawati, Syahril Yusuf, dan Fitriani Oddang.
“Kolaborasi lintas disiplin inilah yang memungkinkan proyek tersebut mengintegrasikan analisis proses, otomasi, laboratorium, hingga quality assurance ke dalam satu sistem yang komprehensif,” ujarnya.
“Penghargaan ini menunjukkan bahwa, operational excellence bukan seadar konsep bagi kami, nanmun juga sebagai sistem yang hidup dalam setiap aspek kerja,” tambah Bernardus Irmanto.
Ia menambahkan bahwa dengan memadukan disiplin proses, keselamatan, dan kecerdasan buatan, PT Vale membuktikan bahwa industri pertambangan di Indonesia dapat berada di garis depan inovasi global.
“Prestasi ini adalah bukti bahwa transformasi digital yang dijalankan dengan tujuan yang jelas mampu menghasilkan peningkatan nyata bagi perusahaan, lingkungan, dan masyarakat,” kata Bernardus.
Keberhasilan dari proyek ini, kata Bernardus berakar pada pendekatan lintas fungsi yang melibatkan Process Plant Operations, Automation, Quality Assurance Engineer, Laboratorium, hingga Operational Excellence.
“Malalui integritas data real-time, neural network, analisa XRF laboratorium, serta sistem kendali PLC, kami menciptakan platform otomatis yang mampu membuat keputusan secara mandiri pada kecepatan convayor West Block (WB) dan East Block (EB) untuk memastikan rasio slah tetap dalam rentang optimal,” ucapnya.
“Pendekatan ini menghasilkan delay yang sebelumnyamencapao 30-150 menit, menjadi 0 menit. Sekaligus menghapus repetitive task yang berpotensi menimbulkan kelelahan operator,” tambah Bernardus.
Sementara Head Of Operational Excellence PT Vale, Zainuddin menjelaskan bahwa ditengah transisi energi dunia dan berkembangnya permintaan nikel untuk kendaraan listrik, baterai, dan ifrastruktur energi bersih, inovasi seperti yang diterapkan Perseroan mampu memperkuat posisi Indoenesia sebagai pemasok yang andal dan bertanggung jawab.
“Pencapaian ini menunjukkan kematangan budaya perbaikan berkelanjutan di PT Vale. Inovasi ini bukan hanya tentang meningkatkan produksi, namun juga tentang menciptakan proses yang lebih aman, efisien, dan berwawasan masa depan. Dengan pemanfaatan machine learning yang terintegrasi, kami tidak hanya menyelesaikan masalah teknis, namun juga memperkuat fondasi keberlanjutan jangka panjang perusahaan,” terangnya.
Zainuddin juga mengatakan bahwa, iplementasi otomasi slag furnace ini juga sejalan dengan agenda perusahaan untuk menurunkan emisi dan memperkuat efisiensi energi.
“Dengan stabilitas furnace yang lebih baik dan pengurangan variabilitas proses, inisiatf berpotensi mengurangi emisi hingga 6.000 ton CO2eq per tahun, atau setara dengan penyerapan lebih dari 250.000 pohon,” bebernya.
Integrasi teknologi ini, lanjut Zainuddin kini diperluas ke area operasional lainnya, termasuk pengaturan sulfur dan batubara, ini menandai fase baru otomatisasi cerda di seluruh rantai produksi Perseroan.
“Penghargaan Gold Achievement ini bukan akhir, namun fondasi untuk ketahap transformasi berikutnya. Kami aka terus memperkuat disiplin operasional, memanfaatkan teknologi, dan memastikan setiap peningkatan memberikan manfaat bagi negara, masyarakat,” kuncinya.
Solusi yang dikembangkan dan diimplementasikan oleh PT Vale (Anggota MIND ID-Mining Industry Indonesia Holding) merupakan bagian dari perjalanan transformasi digital yang selama beberapa tahun terakhir menjadi fondasi utama peningkatan kinerja operasional perseroan.
Dengan raihan Gold Achievement, PT Vale kembali menegaskan bahwa perusahaan pertambangan mampu mengintegrasikan operational excellence, keselamatan, dan teknologi tingkat lanjut untuk menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan.
Capaian ini juga mencerminkan komitmen jangka panjang dari PT Vale untuk menghadirkan operasi nikel berkelas dunia yang aman, cerdas, dan rendah emisi ditengah meningkatnya tuntutan terhadap efisiensi, keandalan produksi, dan standar berkelanjutan global.
Proyek inovasi yang dikembangkan oleh PT Vale ini, mengatasi salah satu tantangan histori dalam proses peleburan nikel: ketidakstabilan rasio Silica/Magnesia (S/M) pada slag furnace yang menyebabkan aliran slag tidak optimal dan menurunkan produksi.
Dengan menerapkan teknologi machine learning yang teintegrasi langsung dnegan sistem kenadali, PT Vale berhasil meningkatkan S/M complince dari rata-rata 89% menjadi 95%, sekaligus menghilangkan kebutuhan penyesuaian manual 24/7 yang sebelumnya membebani engineer dan operator hingga berhasil memenangkan penghargaan Gold Achievement.
Inovasi ini tidak hanya meningkatkan keandalan proses, namun juga memberikan dampak signifikan pada produktivitas, dengan potensi pemulihan produksi hingga ±182 ton nikel per tahun serta mengurangi risiko operasional secara drastis. (*)












