Rahmat Minta Dhevy Intropeksi Diri, Jangan Jadi Provokator di Masyarakat Walmas

Rahmat, bakal calon wakil bupati Luwu mendampingi Arham Basmin Mattayang (ABM) sebagai bakal calon bupari di Pilkada Luwu 2024. (ft/dok).

Luwu- Maju sebagai bakal calon wakil bupati Luwu berpasangan dengan Arham Basmin Mattayang (ABM), Rahmat komitmen akan selalu menjaga hubungan dan komunikasi yang baik dengan bupati jika kedepannya diberikan amanah dari masyarakat.

“Jika kami diberikan amanah oleh masyarakat memimpin Kabupaten Luwu, saya pastikan akan selalu menjaga hubungan dan komunikasi dengan bupati, tidak hanya terlihat harmonis saat pilkada saja,” kata Rahmat, balon wakil bupati Luwu dari ABM, Sabtu (17/08/2024).

Bacaan Lainnya

Selain itu, politisi asal Walmas ini juga mengatakan akan menjaga kondusifitas pemerintahan jika diberi kepercayaan oleh masyarakat.

“Semua ini agar pembangunan di Luwu khususnya Walmas, agar apa yang diinginkan masyarakat bisa segera dirasakan, tidak ada politik dalam pemerintahan, hal itu malah akan mengganggu Bupati bekerja, yang rugi keluarga dan masyarakat,” ucapnya.

Saat ditanya terkait penyataan Dhevy Bijak, bakal calon wakil bupati yang juga berasal dari Walmas mengatakan bahwa sebagai masyarakat Walmas ia merasakan jika tak dianggap dan diperhitungkan saat telah memenangkan Pilkada.

Bahkan, Dhevy juga mengatakan bahwa “Kerbau saja tidak ingin jatuh di lubang yang sama”. Menanggapi pernyataan itu, Rahmat mengatakan jika hal itu merupakan “Politik Lagu Lama”.

“Dhevy ini ponakan saya, jadi untuk ponakan saya ini, jika ingin mendapatkan dukungan keluarga dan masyarakat walmas berhenti menggunakan ‘Politik Lagu Lama’ gunakan cara yang baik tanpa mengkambing hitamkan pimpinan, sebagai wakil bupati kita harus tahu menempatkan diri,” ucap Rahmat yang juga anggota DPRD Luwu tiga periode.

Apa yang ia lakukan ini, lanjut Kapten (sapaan akrab Rahmat) justru menjadikan masyarakat di Walmas sebagai korban, dan ini sudah beberapa kali.

“Karena gaya komunikasi provokatif seperti yang Dhevy lakukan ini malah menjadikan masyarakat dan keluarga di Walmas sebagai korban. Saya sendiri saksinya, sejak jaman Andi Mudzakkar menjabat sebagai Bupati, hingga Basmin Mattayang semuanya berselisih paham, berbeda dengan pasangan wakil dari kedua bupati sebelumnya, hingga masa jabatan keduanya berakhir tidak ada berselisih paham atau mengkambing hitamkan. Kita harus intropeksi diri, jangan melemparkan kesalahan ke orang lain,” tutur Rahmat.

Jadi lanjut bakal calon wakil bupati yang berpasangan dengan ABM ini, pernyataan Dhevy dan diposting itu merupakan lagu lama, Rahmat juga meminta agar cara seperti itu disudahi.

“Jika Dhevy mengatakan bahwa ia hanya dimanfaatkan dan habis manis sepah dibuang, Devhy sendiri selama menjabat sebagai Anggota DPR RI apa yang sudah dia bawah untuk kepentingan masyarakat Walmas?,” katanya.

“Coba Dhevy jelaskan terkait kontribusi atau pembangunan yang dia bawah ke daerah sama keluarga di Walmas, saya malah beranggapan bahwa dia tidak terpilih kembali jadi Anggota DPR RI Februari 2024 lalu karena orang yang pilih dia di pemilu 2019 tidak mau lagi jatuh di lubang yang sama,” tutup Rahmat. (fit)









Pos terkait