Fadriaty AS: APBD Tahun 2024 Sebanyak 3,7 Triliun Untuk Pembangunan di 28 Kota/Kabupaten

Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Fadriaty AS saat melaksnakan reses masa sidang II II Tahun 2023/2024 di Desa Cakkeawo, Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, Selasa (06/02/2024).

LUWU- Memenuhi kewajiban sebagai wakil rakyat, anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Fadriaty AS melaksanakan Reses Masa Sidang II Tahun 2023/2024 di Desa Cakkeawo, Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, Selasa (06/02/2024).

Dalam sambutannya, Fadriaty menjelaskan, reses ini merupakan kewajiban kami di DPRD untuk mengunjungi daerah pemilihan dan menampung semua aspirasi masyarakat.

Bacaan Lainnya

“Aturannya itu anggota DPRD Provinsi melaksanakan reses selama delapan hari dan ini adalah reses terakhir kami di DPRD untuk periode 2019-2024,” terangnya.

Sekaitan dengan APBD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2024, kita sudah tetapkan saat pembahasan, dan anggaran yang akan dibawah ke daerah, termaksud untuk Kabupaten Luwu.

“Yang kita tetapkan di pembahasan APBD itu sebanyak 10 Triliun lebih, dan yang akan digunakan untuk pembangunan yaitu sekitar 3,7 triliun yang dibagi untuk 28 Kota/Kabupaten,” ungkap Fadriaty.

Diakhir sambutannya, Fadriaty menyempatkan diri meminta maaf kepada masyarakat. “Dikesempatan ini juga, saya meminta maaf kepada warha cakkeawo, sekiranya selama menjadi perwakilan di parlemen ada perkataan, tindakan ataupun keinginan warga disini yang belum sempat saya perjuangkan dan penuhi,” ucapnya.

Sementara, Kepala Bidan E Government, Pada Diskominfo SP, Dian Murdani Jaya yang hadir mewakili pemerintah daerah Kabupaten Luwu, mengatakan, selama dua periode menjadi wakil rakyat khususnya di Luwu, Fadriaty sudah banyak memberikan bantuan dan beberapa diantaranya untuk pembangunan daerah ini.

“Salah satu pembangunan yang lahir dari tangan Fadriaty sebagai anggota DPRD Provinsi Sulsel yaitu pembangunan bendungan radda,” tutupnya.

Reses nasa sidang II yang dilaksanakan ini, selain dihadiri ratusan masyarakat, juga dihadiri oleh perangkat desa setempat dan tokoh masyarakat. (*).

Pos terkait