Rifqillah Meninggal Setelah Dianiaya Kades Seppong?!, Kasat Reskrim Polres Luwu: Masih Tunggu Hasil Otopsi Tim Forensik Polda Sulsel

Kasat Reskrim Polres Luwu, AKP Jody Dharma. (Ft/dok)

Luwu- Sat Reskrim Polres Luwu hingga kini masih menunggu hasil otopsi dari Tim Forensi Polda Sulawesi Selatan terkait penyebab kematian Rifqillah Ruslan (15) yang diduga meninggal dunia setelah dipukul oleh Irwan Sultan (Kepala Desa Seppong).

“Hasil otopsi dari Tim Forensi Polda Sulsel belum keluar, sebab masih pemeriksaan di Lab,” kata Kasat Reskrim Polres Luwu, AKP Jody Dharma, Selasa (01/07/2025).

Bacaan Lainnya

Sembari menunggu hasil otopsi, kata Jody Dharma pihaknya terus melakukan pemeriksaan dan meminta keterangan dari beberapa saksi.

“Sejauh ini kami telah meminta keterangan dari 9 orang saksi, baik dari tenaga medis (Dokter) di Rumah Sakit, saksi dari lokasi lakalantas dan saksi saat pemukulan terjadi di IGD RS Batara Guru,” ungkap Kasat Reskrim Polres Luwu.

Sebelumnya diberitakan, Rifqillah Ruslan (15) dipukul oleh Kades Seppong (Irwan Sultan) saat menjalani pewatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Batara Guru Belopa.

Rifqillah dilarikan ke rumah sakit setelah terlibat lakalantas dengan Kades Seppong yang saat itu berboncengan dengan anaknya. Sepeda motor yang dikendarai oleh Rifqillah menabrak motor yang dikendarai oleh Irwaan Sultan dari arah belakang.

Kades Seppong memukul Rifqillah di IGD Rumah Sakit lantaran emosi, sebab anaknya (Kades Seppong) tidak sadarkan diri yang saat itu juga mendapatkan perawatan di IGD Rumah Sakit yang sama dengan Rifqillah.

Selang beberapa saat setelah dipukul oleh Kades Seppong,  Rifqillah sempat memberitahukan ke Ibunya jika bagian belakang badan dan kepalanya yang mendapat pukulan dari Kades Seppong terasa sangat sakit.

Rifqillah dikabarkan meninggal dunia dua hari setelah dipukul oleh Kades Seppong. Jenazah Rifqillah sendiri diotopsi oleh Tim Forensi Polda Sulsel pada 2 Juni 2025. (*)



Pos terkait