RSU St Madyang Bantah Tak Lakukan Pelayanan, Keluarga Pasien: Hanya Miskomunikasi

Direktur RSU St Madyang, dr. Tamrin Jufri, M.Kes. (ist)

PALOPO – Pihak Rumah Sakit Umum (RSU) St. Madyang selalu mengutamakan pelayanan prima bagi seluruh pasien yang ingin melakukan perawatan di RSU swasta ternama di Kota Palopo.

Baru-baru ini dikabarkan pihak RSU St. Madyang menolak pasien balita berumur 17 bulan, hanya saja kabar itu dianggap hanya miskomunikasi antara pihak perawat yang ada di Unit Gawat Darurat (UGD) dengan pihak keluarga.

Bacaan Lainnya

Kabid pelayanan RSU St Madyang, dr. Bidasari Jamil mengatakan pihaknya merasa tidak pernah melakukan penolakan terhadap pasien manapun. Pihaknya hanya mengarahkan kepada keluarga pasien agar pasien terrsebut untuk diarahkan ke rumah sakit lain, pasalnya kapasitas kamar-nya tidak ada yang kosong.

“Kami tidak pernah sekalipun menolak pasien manapun, hanya saja waktu itu kamar pasien sedang full”. kata dia dalam keterannya, Minggu (10/09/23).

Menurutnya demi mengutamkan kenyamanan pasien, pihaknya mengarahkan ke rumah sakit lain. Pihaknya mengklaim mereka melakukan pelayanan kepada pasien terlebih dulu di UGD, lalu mengarahkan ke RS Mega Buana untuk di tangani lebih lanjut.

“Karena kapasitas kamar kami tidak memungkinkan untuk menerima pasien saat itu, maka kami berkodinasi dengan RS Mega Buana untuk di rawat inap. ini semata-mata agar pasien mendapatkan perawatan yang maksimal”. jelasnya.

Sementara itu direktur RS St. Madyang, Thamrin Djufri., M.Kes menjelaskan bahwa hal ini tentu jadi bahan evaluasi. Ia menuturkan pihaknya akan selalu terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan, “Atas peristiwa ini saya memohon maaf apabila ada hal yang tidak berkenan di hati pengunjung atau pasien,” beber dia.

Mantan kadis kesehatan Palopo ini menambahkan telah berkordinasi kepada kabid pelayanan dan petugas di UGD untuk mendengar langsung kronologi yang sebenarnya.

“Saya telah memanggil yang bertugas di UGD saat itu, melalui kabid pelayanan telah mengkonfirmasi ke keluarga pasien. Pada intinya ini hanya miskomunikasi saja jadi tidak perlu di besar-besarkan” tandasnya.

Disisi lain, keluarga pasien, Ansari membenarkan bahwa adanya miskomunikasi antar pihak keluarganya dan pihak RSU St Madyang. Ia menuturkan tidak mempermasalhkan dan pihak RSU St Madyang telah meminta maaf.

“Tidak adaji masalah dinda miskomunikasi ji, pihak RS sudah telpon saya dan meminta maaf,” ujarnya. (rl/dt*)

Pos terkait