MASAMBA — Luwu Utara akan menggelar pilkada 2020 mendatang. Di daerah berjuluk Bumi Lamaranginang ini, sangat sulit mencari figur dari kalangan perempuan untuk maju di kontestasi lima tahunan itu.
Satu-satunya yang akan maju adalah Bupati Incumbent, Indah Putri Indriani (IDP). Ia berstatus sebagai petahana setelah menang pada pilkada 2015 silam. Sebaliknya, dari figur laki-laki sejumlah nama disebut-sebut akan maju sebagai calon bupati.
Misalnya, Wakil Bupati, Thahar Rum, Andi Abdullah Rahim, Bachtiar Manadjeng, Karemuddin, Andi Sukma, dan lainnya. Sejumlah kalangan menilai, dengan statusnya sebagai petahana, Indah Putri masih perkasa untuk ditumbangkan.
Namun, bukan berarti kekuatannya tak bisa dipatahkan. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan skema Head to Head atau hanya ada dua pasangan yang maju. Termasuk, mengupayakan agar tokoh lokal berkoalisi, menyatu dan ‘mengeroyok’ IDP, guna mengalahkan bupati perempuan pertama di Sulsel itu.
Lantas bagaimana tanggapan Indah dengan adanya upaya koalisi tersebut? Ia mengaku hingga saat ini dirinya belum berpikir soal pilkada. ” Pilkada masih jauh. Saat ini, saya masih fokus untuk menyelesaikan periode saya bersama Pak Thahar Rum,” katanya.
Soal kendaraan, Indah dipastikan akan diusung oleh Partai Golkar yang memiliki 8 kursi di DPRD Luwu Utara. Ketua DPD I Golkar Sulsel, Nurdin Halid sudah menggaransi.
Adapun soal paket, Indah disebut-sebut akan menggandeng Kadis PU Luwu Utara, Suaib Mansyur. ” Saya belum tentukan paket. Mungkin awal tahun depan baru saya umumkan ke publik,” kata Indah. (adn)