PALOPO — Menjelang Hari Raya Iduladha 1446 H yang diperkirakan akan dilaksanakan pada Jumat (6/6/2025) mendatang, Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Palopo mencatat adanya penurunan jumlah stok hewan kurban dibandingkan tahun sebelumnya. Meski demikian, pemerintah memastikan kebutuhan masyarakat akan hewan kurban tetap dapat terpenuhi.
Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kota Palopo, Muh Ibnu Hasyim, mengungkapkan bahwa penurunan tersebut terjadi pada hampir semua jenis hewan kurban, seperti sapi dan kambing. Penurunan jumlah sapi disebabkan oleh pembatasan lalu lintas ternak yang diberlakukan untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). DPPP Palopo hanya mengizinkan ternak masuk ke wilayah Kota Palopo jika dilengkapi surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).
“Kami akan menolak hewan kurban yang masuk ke Palopo tanpa SKKH,” tegasnya.
“Memang secara jumlah mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu, namun stok yang ada saat ini masih mencukupi kebutuhan masyarakat Palopo,” jelas Muh Ibnu kepada media.
Sesuai hasil pendataan, ketersediaan sapi kurban di Palopo sekitar 400 ekor. Selain sapi, tersedia pula sekitar 500 ekor kambing dan 100 ekor kerbau yang siap disalurkan sebagai hewan kurban.
Pemerintah juga terus melakukan pemeriksaan kesehatan hewan secara berkala guna memastikan hewan kurban yang dijual layak dan bebas dari penyakit.
“Kami juga sudah siapkan tim kesehatan hewan untuk memantau langsung kondisi ternak di lapangan, agar masyarakat merasa aman dan tenang saat membeli hewan kurban,” tambahnya.
Dengan langkah antisipasi tersebut, Muh Ibnu optimistis kebutuhan hewan kurban di Kota Palopo pada Iduladha tahun ini tetap dapat tercukupi tanpa kendala berarti. (*)