LUWU- Bencana longsor yang terjadi di Dusun Padang, Desa Ranteballa, Latimojong, menyisahkan duka yang mendalam. Tak terkecuali PT Masmindo Dwi Area yang merupakan tambang emas yang berlokasi di wilayah pegunungan Kabupaten Luwu.
Bencana yang terjadi pada Sabtu 25 Januari2025 itu memakan 2 korban jiwa dan 4 orang luka-luka. Kepala Teknik Tambang MDA, Mustafa Ibrahimm menyampaikan duka mewakili managemen menyampaikan duka cita yang mendalam.
“Atas peristiwa yang bencana longsor yang terjadi beberapa hari lalu, secara pribadi dan mewakili managemen MDA mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya terkhusus kepada keluarga korban yang kehilangan orang tercinta,” Senin (27/01/2025).
“Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, dan kepada korban yang mengalami luka-luka akibat dari bencana ini, semoga segera diberkan kesembuhan,” tambah Mustafa.
Untuk selanjutnya, kata Kepala Teknik Tambang MDA, perusahan telah menerjunkan Tim Emergency Response Team (ERT) untuk melakukan penanganan.
“Selain menerjunkan ERT, penanganan pasca bencana ini juga didukung oleh personel rescure mengevakuasi korban, dokter dan tenaga paramedis dengan perlengkapan obat-obatan dan peralatan medis yang memadai serta unit ambulance sebagai mobalitas korban ke fasilitas kesehatan terdekat,” terangnya.
Selain itu, lanjut Mustafa, perusahan juga telah mengarahkan dua alat berat exavator, wheel loader dan bulldozer untuk membantu membersihkan material longsor.
“Untuk mempercepat proses evakuasi ini kami telah bekerjasama dengan pihak keamanan dengan melibatkan anggota sekuriti MDA, TNI, satuan Brimob Batalyon D Pelopor, Polres Luwu serta BPBD Kabupaten Luwu,” bebernya.
“Sebagai bagian dari masyarakat Rante Balla, kami berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh dalam proses pemulihan pascabencana dengan segala sumber daya yang kami miliki. Semoga langkah ini membantu mempercepat pemulihan dan meringan kan beban masyarakat yang terkena dampak dari bencana ini,” tambahnya.
Langkah selanjutnya, tambah Mustafa, MDA akan terus bersinergi dengan pemerintah dan pihak-pihak terkait guna mempercepat pemulihan pasca bencana.
“Baik itu dari segi infrastruktur maupun dukungan kepada masyarakat yang terdampak. Kami percaya, dengan kerjasama dan gotong-royong masyarakat dapat kembali menjalani aktifitas seperti sediakala,” tutupnya. (*)