BANTUL – Seorang mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Sirajul Milal (22) meninggal dunia usai terperosok ke dalam sumur saat mengimami salat Isya di musala Pesantren Ilmu Giri, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Bantul.
Posisi sumur memang berada di bawah musallah tepatnya di tempat imam. Dilansir detikcom, menurut saksi sekaligus warga setempat, Wardoyo (35), bambu yang digunakan sebagai alas musala lebih tipis dibandingkan bagian lain.
Dia mengatakan, musala itu sejak dulu menggunakan bambu sebagai material bangunannya. Bahkan, setelah mengalami renovasi hingga tiga kali, musala itu tetap menggunakan bambu.
“Musala ini dibangun sekitar tahun 2005 dan dari dulu konstruksinya pakai bambu, dan selama tahun 2005 sampai saat ini sudah mengalami renovasi total tiga kali,” katanya saat ditemui di rumahnya, Senin (2/11/2019).
“Dan untuk renovasi terakhir itu dilakukan 2 atau 2,5 tahun lalu,” sambung Wardoyo.
Terkait konstruksi bangunan musala dengan terperosoknya Milal ke dalam sumur, Wardoyo mengaku tidak tahu-menahu. Kendati demikian, ia menyebut material bambu pada musala saat ini berbeda dengan renovasi sebelumnya.
“Saya tidak tahu pasti (penyebab Milal terperosok ke sumur), tapi bambu yang dipakai sekarang ini tidak setebal dulu. Karena kalau dulu pakai bambu petung, dan pas renovasi terakhir (dua tahun lalu) pakai bambu apus,” ucapnya.
“Dan dari informasi yang saya dapat itu korban (berat badannya) cukup berat,” imbuh Wardoyo.
Usai kejadian ini, Wardoyo mengaku belum mengetahui apakah musala masih akan difungsikan atau ridak.
“Belum tahu (musala akan difungsikan lagi atau tidak), itu tergantung yang punya (pesantren Ilmu Giri),” ujar Wardoyo.
Keberadaan sumur tersebut memang telah ada sebelum Musala dibangun. Sumur tersebut dipakai untuk kebutuhan air Pesantren Ilmu Giri. Seiring waktu, sumur kerap kemasukan sampah. Hingga akhirnya dibangun musala di atas lubang sumur.
“Dari dulu sudah ada sumur dan di atasnya musala, nutupi agar tidak ada sampah masuk,” jelasnya. (*)