Usai Bandingkan Soekarno-Nabi Muhammad, Sukmawati Tolak Minta Maaf

JAKARTA – Putri presiden pertama Indonesia, Sukmawati Soekarnoputri menolak meminta maaf usai membandingkan Nabi Muhammad dengan ayahnya, Soekarno. Dia menganggap pernyataan yang dia lontarkan tidak salah.

“Saya merasa tidak salah, jadi ngapain musti minta maaf? Diteliti dulu dong apa kata-kata saya yang benar, yang bukan diubah ataupun diedit,” kata Sukmawati dikutip dari detikcom.

Bacaan Lainnya

Kendati demikian, dia memasrahkan laporan-laporan pihak yang merasa tersinggung dengan ucapannya kepada pihak kepolisian dan tim pengacaranya. Menurut Sukmawati, bukan dirinya yang membuat publik gaduh dengan pernyataan tersebut, tetapi ‘tangan-tangan jahil’.

“Pokoknya ini juga bagaimana, saya terserah polisi dan tim lawyer kalau harus sampai ke ranah hukum. Yang membuat gaduh saya pikir yang ‘tangan-tangan jahil’ tersebut karena kata-kata saya nggak ada yang nggak benar,” ucap Sukmawati.

Sukmawati berpendapat seseorang yang sehat pemikirannya dapat mencerna maksud ucapannya dengan baik. Dia yakin tak ada unsur menistakan agama di dalamnya. Dia juga meminta masyarakat tak terburu-buru menghakimi dirinya.

“Kalau saya pikir siapapun yang normal mikir, pasti nggak ada anehnya, tidak ada penistaan agama, tidak ada ayat-ayat yang saya bicarakan. Jangan cepat-cepat menghakimi, menjudge,” tutur putri Sang Proklamator.

Beberapa pihak meminta Sukmawati meminta maaf atas pertanyaannya yang seakan membandingkan Nasi Muhammad SAW dengan Sukarno. Seperti anggota MPR F-PKS Andi Akmal Pasluddin yang meminta Sukmawati memberikan klarifikasi dan meminta maaf soal pernyataannya itu. Ia yakin umat akan memahami.

“Saya kira kita minta beliau bisa memberikan klarifikasi dan permintaan maaf. Saya kira sangat mulia kita itu ya kalau ada namanya terselip lidah gitu ya, kita minta maaf. Saya kira umat akan bisa memahami bahwa namanya manusia pasti kadang kala karena kepahamannya kurang, atau mungkin terselip lidah gitu ya, sehingga ada komentar yang kurang pas pada tempatnya,” kata Andi di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/11).

Wasekjen PPP Achmad Baidowi (Awiek) juga menyarankan hal yang sama. PPP menilai kalimat yang dilontarkan Sukmawati ketika bicara soal Nabi Muhammad dan Presiden pertama RI Sukarno melukai perasaan umat Islam.

“Untuk menyejukkan keadaan, sebaiknya Ibu Sukmawati menjelaskan secara jernih dan meminta maaf kepada umat Islam. Aparat kepolisian agar bersikap profesional dan profesional menangani persoalan ini,” kata Awiek. (*)

Pos terkait