PALOPO – Tingkat produksi padi yang dicapai petani sawah di Kota Palopo pada musim panen yang berlangsung di bulan Mei ini tergolong cukup besar, rata-rata produksi yang dihasilkan petani mencapai 6 ton per hektare.
Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perkebunan (Dispertanakbun) Palopo, Muh Ibnu Hasyim S.STp, Rabu (14/5/2025), mengungkapkan capaian produksi petani sebesar 6 ton/Ha itu, juga ditopang dengan penggunaan varietas Ciherang yang memiliki kualitas unggulan.
“Alhamdulillah, Kota Palopo mampu turut serta mendukung dan menyukseskan program Swasembada Pangan bapak Presiden Prabowo Subianto. Kebijakan pemerintah menaikkan harga pembelian gabah di tingkat petani, sangat berdampak terhadap produksi kita yang semakin besar,” ungkap Ibnu.
Kalau sebelumnya harga gabah di kisaran Rp5.400 hingga Rp5.500, sekarang sudah di angka Rp6.500 per Kg. Jadi, petani sangat diuntungkan kebijakan itu, hasil panennya naik dan kehidupan mereka lebih sejahtera lagi.
Sekedar diketahui, total luas lahan persawahan produktif yang berada di Palopo, saat ini kurang lebih 1.500 Ha yang tersebar di beberapa kecamatan. Pola tanam yang berlaku di Palopo, menggunakan sistem dua kali tanam dalam setahun. Untuk musim tanam berikutnya, dijadwalkan berlangsung secara serentak di bulan Juli 2025 nanti. (*)