Wujudkan Kemerdekaan, Presiden RI Programkan Pembangunan dan Renovasi Tiga Juta Rumah bagi Rakyat Indonesia

Foto Ilustrasi Program Pembangunan dan Renovasi Tiga Juta Rumah bagi Rakyat Indonesia.

Jakarta- Demi wujudkan kemerdekaan seluruh rakyat Indonesia dari ketimpangan sosial ekonomi, Presiden RI, Prabowo Subianto programkan Pembangunan dan Renovasi Tiga Juta Rumah, Rabu (13/08/2025).

Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan/Presidential Communication Office (PCO)  Ujang Komaruddin baru-baru ini (12/08) mengatakan Presiden Prabowo ingin kemerdekaan dirasakan oleh setiap anak bangsa, tanpa terkecuali.

Bacaan Lainnya

“”Salah satu caranya adalah memastikan setiap keluarga Indonesia memiliki hunian yang layak, tempat mereka membangun masa depan dengan penuh martabat,” katanya.

“Tujuan dari program tiga juta rumah ini ialah memberikan akses hunian layak bagi masyarakat miskin ekstrem, miskin, dan kelas menengah bawah, serta mempersempit kesenjangan antara masyarakat kota, desa, dan pesisir,” tambah Ujang.

Menurut Ujang, selain mengurangi kesenjangan, salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo ini dirancang untuk mengatasi kekurangan pasokan (backlog) perumahan, yakni menjawab kebutuhan sekitar 9,9 juta keluarga yang belum memiliki rumah dan merenovasi sebanyak 26,9 juta rumah yang tidak layak huni.

“Strategi pelaksanaannya sendiri mencakup perbaikan dua juta rumah tidak layak huni di desa, pembangunan satu juta rumah baru di perkotaan melalui kemitraan strategis dengan swasta, dan penataan kawasan pesisir serta membangun hunian adaptif bencana,” terangnya.

Melalui program ini, kata Ujang, pemerintah ingin mengendalikan harga tanah dan tata ruang.

“Caranya dengan mengarahkan subsidi untuk menormalisasi harga tanah serta menata zonasi dan posisi rumah agar tidak makin menjauh dari pusat kegiatan ekonomi untuk meningkatkan kualitas hidup dan pemberdayaan ekonomi local,” ucapnya.

“Pembangunan rumah ini tentu saja diiringi dengan peningkatan infrastruktur dasar seperti jalan, listrik, dan air bersih,” tambah Ujang.

Ujang juga mengatakan, program Tiga Juta Rumah merupakan penjabaran dari Asta Cita Presiden Prabowo, yakni melanjutkan pengembangan infrastruktur dan membangun dari desa untuk pemerataan ekonomi.

“Program ini bertujuan untuk menyediakan hunian layak, terjangkau, dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Indonesia, terutama keluarga berpenghasilan rendah,” ujarnya.

Sementara, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah, mengatakan, sektor perumahan bisa menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.

“Ini tidak hanya mengurangi backlog perumahan, tetapi juga menggerakkan sektor konstruksi, bahan bangunan, tenaga kerja, dan investasi swasta. Dampaknya akan langsung terasa terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Fahri.

“Dengan pendekatan terintegrasi antara pembangunan fisik, pemberdayaan masyarakat, dan pemerataan ekonomi wilayah, Program Tiga Juta Rumah diharapkan menjadi tonggak penting dalam meningkatkan kualitas hidup rakyat sekaligus memperkuat fondasi ekonomi Indonesia,” tutup Wamen PKP. (*)

Pos terkait