PALOPO – Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kota Palopo mencatat 71 hewan ternak terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan dan Kesmavet) Burhanuddin mengatakan penyebaran PMK terjadi di empat kecamatan yakni Kecamatan Wara Selatan, Sendana, Wara Timur dan Mungkajang.
“Hewan ternak yang terjangkit PMK yaitu sapi 63 ekor dan Kerbau 8 ekor,” kata Burhanuddin saat dikonfirmasi, Selasa (02/8/2022). Menurut Burhanuddin, Kecamatan Wara Selatan menjadi wilayah dengan kasus PMK terbanyak yaitu 8 ekor kerbau dan 55 ekor sapi.
“Menyusul Kecamatan Sendana 3 ekor sapi, Wara Timur 2 ekor sapi, dan Mungkajang 3 ekor sapi. Dari 71 ekor hewan ternak yang terjangkit PMK, 5 ekor dilakukan pemotongan bersyarat,” ungkapnya.
Lanjut Burhanuddin, saaat ini Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kota Palopo telah membuat surat untuk lockdown yang mulai berlaku Kamis (28/7/2022) sampai Rabu (17/8/2022) dan akan diperpanjang sesuai kondisi lapangan.
“Kami berharap pengusaha hewan ternak tidak mengeluarkan hewan ternak dan produk olahannya ke luar daerah atau membawa masuk hewan ternak guna meminimalisir PMK. Jika ada hewan yang bergejala segera melapor ke petugas kami dan bagusnya dilakukan pemotongan bersyarat,” ujar Burhanuddin.
Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kota Palopo masih menunggu dosis vaksin PMK dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
“Sambil menunggu vaksin kami sosialisasi juga ke peternak bahwa solusi disembelih secara bersyarat jauh lebih baik dan memberikan disinfektan dengan harapan para peternak sendiri yang akan menyemprot kandangnya setiap saat bukan lagi menunggu petugas,” tutur Burhanuddin. (*)