LUWU- Beredar issue sejumlah Kepala Desa, Kepala OPD, Kepala Sekolah, hingga Kontraktor dipaksa membeli tiket event one day trail Bhayangkara dengan tema “Trabhara-Jejal” yang akan digelar oleh Polres Luwu pada 6 Desember 2025.
Informasi yang dihimpun, setiap kepala Desa di wilayah Kabupaten Luwu diarahkan untuk membeli 4 tiket event Tbrahara-Jejal seharga Rp1 juta melalui Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Luwu.
Ketua APDESI Luwu, Ismail saat dikonfirmasi terkait issue tersebut menegaskan bahwa tidak ada pemaksaan atau pihaknya memaksa kepala desa untuk turut serta berpartisipasi dalam event itu.
“Tidak ada paksaan, kami (APDESI) hanya membantu menyampaikan informasi kepada kepala desa jika ada masyarakatnya berminat untuk mengikuti event trail itu, sekaligus teman-teman kepala desa dapat menghidupkan perputaran ekonomi masyarakat di desa,” katanya Jumat (28/11/2025).
Jadi lanjut Ismail, issue pemaksaan pembelian tiket event itu tidak benar. Bahkan ia justru merasa berterimakasih kepada Polres Luwu sebab event yang akan dilaksanakan pada 6 Desember itu akan menghadirkan ribuan rider yang datang dari berbagai daerah, termaksud dari luar Provinsi Sulawesi Selatan.
“Lewat event ini juga, kami berharap masyarakat dan tamu yang datang dari luar bisa lebih mengenal keindahan alam Luwu, sehingga dapat mendukung upaya pengembangan pariwisata daerah,” ungkapnya.
Keterlibatan APDESI dalam event ini, kata Ismail lebih bersifat koordinatif. Hal ini menurut dia belum seberapa dibanding upaya nyata dari panitia pelaksana dalam menyiapkan segala aspek teknis acara.
“Jadi sekali lagi saya sampaikan bahwa peran APDESI dalam acara ini hanya membantu menyebarluaskan informasi, agar kepala desa dan masyarakat yang berminat dapat mengetahuinya,” ucapnya.
“Dari pengalaman sebelumnya, event seperti ini sangat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui UMKM seperti warung atau kios yang menjadi jalur lintasan,” tandas Ismail.
Terpisah, Kapolres Luwu, AKBP Adnan Pandibu menjelaskan bahwa, event Trabhara-Jejal digelar untuk memperkenalkan Kabupaten Luwu ke raider se-Nusantara.
“Selain itu, even ini juga bertujuan untuk menonjolkan pesona alam kabupaten Luwu, mulai dari daratan rendah, sungai, hingga pegunugan, serta ajang silaturahmi bagi para pecinta trail adventure se-nusantara, khususnya para raider dari Sulawesi Selatan,” katanya.
Sementara Panitia pelaksana event tersebut mengatakan bahwa partisipasi masyarakat, stakeholder, hingga komunitas trail diberikan secara sukarela.
“Kepala desa, perangkat desa, masyarakat, serta stakeholder lain diberikan kesempatan untuk mendukung dan memeriahkan acara sesuai minat mereka, tanpa adanya kewajiban atau paksaan,” ucap Panitia Event Trabhara-Jejal.
Panitia Pelaksana juga mengatakan bahwa dengan pendekatan ini, Trabhara-Jejal tidak hanya menjadi ajang olahraga dan rekreasi, tetapi juga media strategis untuk promosi pariwisata, pengembangan ekonomi lokal, dan memperkuat hubungan komunitas di seluruh Sulawesi Selatan maupun Indonesia. (*)












