AWAL sejarah sumpah pemuda diawali dengan pergerakan di daerah dengan mendirikan organisasi yang bersifat kedaerahan, bukan nasional. Lahirnya sumpah pemuda pada 28 oktober 1928, ada beberapa tahapan, mulai dari berdirinya organisasi-organisasi daerah lokal pada tahun 1915-1924 yang disebut Jong Java pada 1915, Jong Soematranen Bond pada 1917, dan Jong Islamieten Bond pada 1924.
Kemudian kongres pemuda I yang laksanakan pada tahun 1926 yang ditandai dengan berdirinya Perhimpoenan Peladjar-Peladjar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi lintas primordial dengan anggotanya dari seluruh Indonesia. Kemudian kongres pemuda II pada 1928, yang kemudian melahirkan Sumpah Pemuda.
Atas dasar itu pula, saya, Arham Basmin, selaku ketua dan semua yang bernaung di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sulawesi Selatan, hadir untuk memperkuat kapasitas kelembagaan jaringan pemuda di Sulawesi selatan sehingga dapat lebih efektif mengadvokasi keprihatinan diantara kelompok pemuda dalam kontak dengan partai politik, OKP, lembaga perencanaan dan swadaya masyarakat, organisasi berbasis masyarakat, kelompok desa, dan asosiasi profesional.
Sudah sepatutnya, kita semua harus hadir, menggelorakan, dan membangkitkan semangat dari sumpah pemuda. Bagaimana kita sebagai Pemuda/KNPI menginisiasi jejak pemuda Sulawesi Selatan bersama angkatan muda serta perwakilan muda lainnya terdepan menghidupkan kembali partisipasi masyarakat dalam kerangka pembangunan yang bertanggung jawab untuk penjangkauan dan keterlibatan ketahanan nasional.
Pusat Suara Pemuda adalah saluran yang dimaksudkan untuk menghidupkan kembali dalam gerak visional Pemuda/KNPI, orientasi sasarannya harus dapat membantu menutup kesenjangan representasi dengan menciptakan hubungan antar warga di seluruh generasi dalam tujuan bersama.
Mengagenda ketahanan Pangan sebagai rencana kerja aksi pemuda KNPI Sulawesi Selatan 2020 – 2030 yang nantinya akan menjadi platform aksi KNPI, dan merupakan upaya nyata memobilisasi keadilan restoratif kaum muda di antara tantangan menembus batas ego pemuda dan berkelindan dalam idealitas di ranah romantisme online, upaya menjaring perangkat pengorganisasian dalam ruang kehidupan nyata.
Tujuannya adalah Komitmen bersama dimana potensi di tinggikan dan melibatkan warga masyarakat dalam pembuatan kebijakan yang bermakna sebagai ruang perjumpaan. Dan, menghadirkan RKAP 2020-2030 ( Rencana Kerja Aksi Pemuda 2020-2030) sebagai bentuk apresiasi bersama, dan pengorganisasian nya adalah kepercayaan warga masyarakat, dengan cara ini, segalanya sangat memungkinkan untuk dipulihkan.
Ada ratusan ribu pemuda, antara usia 19 – 35 tahun dan karena pandemi COVID-19, membanjiri layanan kesehatan, mengganggu pendidikan, mata pencaharian, kehidupan sosial, serta meningkatkan beban Pemuda,
kami memikirkan itu, membutuhkan pemuda, dan kami mendengarkan mereka. Mereka Pemuda.
Mereka yang sebenarnya mengangkat suara kita dan menuntut masa depan yang lebih baik setiap hari. Di hari peringatan lahirnya sumpah pemuda yang ke-92 ini, sudah sepatutnya kita membangkitkan semangat para pemuda-pemuda sebelum kita, jangan pernah pasrah pada norma lama, karena kita memiliki kekuatan untuk berimajinasi dan mengaktifkan norma baru.
Hari ini, bertepatan dengan lahirnya sumpah pemuda 28 Oktober 2020, DPD I KNPI Sulsel, menggelar berbagai kegiatan untuk membangkitkan semangat para pemuda, yang di pusatkan di Kabupaten Takalar, dengan tujuan untuk menghidupkan dan memberi warna baru bagi Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) DPD 2 KNPI Takalar.
Lewat kegiatan dan peringatan hari sumpah pemuda ini, saya berharap OKP di DPD II KNPI Sulsel, bisa terus memberikan dan berkolaborasi dengan DPD I KNPI, untuk memastikan OKP di daerah tersebut tetap aktif dan memberikan kreatifitas, ibarat raga tanpa ruh, KNPI tanpa OKP hanya sebuah organisasi tanpa arti. (*)
MUH ARHAM BASMIN
KETUA DPD I KNPI SULSEL