CATATAN: Menantikan Gol Indah SYL

Syahrul Yasin Limpo dan Syamsuddin Umar

SEBAGAI mantan pemain dan pelatih bola, saya ingin memberi perbandingan atas karier SYAHRUL YASIN LIMPO (SYL) di ranah pemerintahan dengan di dunia persepakbolaan. Sebagaimana publik tahu, setiap pejabat lazimnya akan memacu prestasi dan menancapkan target kerja pada momen-momen tertentu. Salah satunya momen 100 hari kepemimpinannya.

Ada juga yang tidak ingin mematok waktu dan memulai sejak awal. Pak SYL seperti pesepakbola sudah agresif sejak menit awal. Sejak kick off. Ia menyerang sejak peluit pertama dibunyikan wasit sampai permainan usai. Bahkan saat injury time pun, dia pun terlihat semakin agresif. Tidak jarang ia kerap mencetak gol indah di sisa waktu atau sesaat sebelum pertandingan berakhir.

Bacaan Lainnya

Di lapangan, SYL tidak hanya piawai memainkan bola. Ia juga berperan ganda. Selain sebagai kreator, kapten, inspirator, ia juga sekaligus goal getter. Bahkan acapkali jadi playmaker yang lihai mengatur ritme serangan dan mendikte lawan. Beliaulah yang menentukan kapan permainan berlangsung keras, kapan cepat, dan kapan mesti berseni. Sebagai pengatur irama, beliau tahu persis bahwa permainan yang berlangsung keras terus menerus akan menjurus kasar.

Begitu juga selama pertandingan berlangsung cepat akan terasa monoton. Kemudian jika permainan terlalu berseni akan menjurus kepada gerak tari-tarian. Jadi ketiga unsur ini harus diharmonisasi dalam perpaduan yang menarik.Ibaratnya, Pak SYL-lah yang mengaturnya menjadi sebuah simfoni yang apik dan mengundang decak kagum bahkan fanatisme dari penonton.

Tak kalah penting, karena sebagai pemain, karier Pak SYL juga dimulai dari klub di tingkat desa, lalu merambah ke tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, nasional, dan bahkan pemain internasional. Ia merintis kariernya juga dari nol. Tidak instant. Dari klub amatiran sampai klub profesional.

Catatan menarik lainnya adalah sepanjang kariernya selama ini, beliau tidak pernah mendapatkan kartu. Jangankan kartu merah, kartu kuning pun tidak pernah. Yang sering bahkan predikat pemain bintang yang diidolakan banyak pihak. Tidak saja fansnya, tetapi juga dari suporter klub lain. Ini dibuktikan dengan ratusan penghargan yang sudah dikoleksinya di ranah pemerintahan.

Oleh karena itu, para pendukung dan suporter fanatik akan selalu menunggu aksi dan kepiawaiannya dalam mencetak bola indah di lapangan. Ewako….

(Syamsuddin Umar, mantan pemain dan pelatih sepakbola)

Pos terkait