DPRD Luwu Utara Dapil I Reses di Mappedeceng, Serap Aspirasi Masyarakat

LUTRA – Anggota DPRD Luwu Utara dari Daerah Pemilihan (Dapil) I menggelar reses masa sidang ke II tahun 2024–2025 di Aula Kantor Camat Mappedeceng, Selasa (23/4/2025).

Kegiatan ini bertujuan untuk menyerap langsung aspirasi masyarakat sekaligus menyampaikan kondisi keuangan daerah yang menjadi tantangan dalam pelaksanaan program pembangunan.

Bacaan Lainnya

Reses ini dihadiri Camat Mappedeceng Nuranifah, Ketua Tim Reses Riswan Bibbi, Wakil Ketua DPRD Karemuddin, serta anggota DPRD lainnya yakni Hatta Turusy, Elvis, dan Husain.

Turut hadir pula pendamping desa, para kepala desa dan BPD, korwil pendidikan dasar, penyuluh pertanian, serta staf Humas DPRD.

Dalam kesempatan tersebut, Karemuddin menyampaikan kondisi anggaran daerah yang sedang tidak stabil harus menjadi pertimbangan dalam menyusun dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat.

“Saya harap cukup pertahankan aspirasi yang lama saja dulu karena yang itu saja belum terealisasi. Apalagi yang baru, belum tentu jalan juga. Kita sesuaikan dengan kondisi keuangan daerah yang sekarang sedang sulit,” ungkap Karemuddin.

Ia menambahkan saat ini bahkan pembayaran gaji pegawai pun berjalan tertatih-tatih akibat efisiensi anggaran yang ketat.

Oleh karena itu, program-program yang diajukan masyarakat tetap akan diupayakan, namun dengan penyesuaian terhadap kemampuan fiskal pemerintah daerah.

Lebih lanjut, ia menekankan reses bukan hanya sekadar formalitas bagi anggota dewan, melainkan bentuk komitmen dalam mendengar dan menyuarakan kepentingan rakyat.

“Kami akan terus menyelaraskan reses dengan kebutuhan nyata masyarakat, khususnya dalam layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur desa,” tegasnya.

Sementara itu, Camat Mappedeceng Nuranifah menyampaikan harapannya agar pemerintah daerah dapat mengalokasikan anggaran untuk normalisasi sungai guna mencegah longsor dan banjir di wilayah rawan.

“Kami berharap ada perhatian untuk normalisasi di Desa Tarak Tallu sampai ke Pongo, serta Sungai Uraso yang kerap menjadi sumber banjir. Ini penting untuk keselamatan dan keberlanjutan hidup masyarakat,” kata Nuranifah. (*)

Pos terkait