Gandeng Kementerian Perdagangan, Pemkot Palopo Akan Aktifkan Sistem Resi Gudang

Nuryadin, SH.,MH.,M.Si

PALOPO — Pemerintah kota Palopo akan mengaktifkan Sistem Resi Gudang (SRG). SRG ini diharap mampu meningkatkan kesejahteraan petani. Nantinya, saat harga komoditi turun, petani atau nelayan boleh menitip hasil panennya di gudang.

Pemerintah kota Palopo memiliki gudang yang dibangun di Kecamatan Telluwanua pada tahun 2006 lalu. Kadis Perdagangan, Nuryadin berharap pemanfaatannya ke depan agar berjalan maksimal karena barang-barang komoditas petani bisa disimpan di SRG. Seperti rumput laut, coklat, gabah dan lainnya.

Bacaan Lainnya

Nuryadin mengatakan, SRG menjadi solusi bagi petani dalam mengatasi musim panen. Dengan adanya SRG, petani tidak harus segera menjual hasil panen karena dapat menyimpan hasil panennya di gudang. SRG ini salah satu solusi untuk mengatasi harga jual.

Dengan adanya barang yang disimpan di SRG, lanjut dia, petani dapat mengajukan pinjaman kepada perbankan, sehingga manfaatnya cukup besar bagi para petani.

“Saat harga komoditi turun, petani bisa menitip di gudang dan diganti dengan resi. Resi ini dianggap kertas berharga. Bisa dipakai resinya,” kata Nuryadin.

“Insya Allah minggu depan, kementerian perdagangan akan datang dan melakukan MoU dengan pemkot Palopo untuk mengaktifkan SRG ini,” tambah Nuryadin.

Program SRG diatur dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2011 tentang Sistem Resi Gudang. Kementerian Perdagangan juga telah mengeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 33 Tahun 2018 tentang Barang dan Persyaratan Barang yang Dapat Disimpan dalam Gudang Sistem Resi Gudang.

Ada 18 komoditas yang bisa diresigudangkan, yaitu gabah, garam, beras, gambir, jagung, teh, kopi, kopra, kakao, timah, lada, bawang merah, karet, ikan, rumput laut, pala, rota dan ayam beku karkas. (asm)

Pos terkait