Gelar Workshop Revisi Kurikulum Berbasis Luaran, UNCP Palopo Siapkan Alumni Handal dan Berkualitas

Universitas Cokroaminoto Palopo menggelar Workshop Revisi Kurikulum Berbasis Luaran dalam Mendukung Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka. (Dok. Unversitas Cokroaminoto Palopo)

PALOPO — Menindaklanjuti hasil Focus Group Discussion (FGD) tingkat Fakultas, Universitas Cokroaminoto Palopo menggelar Workshop Revisi Kurikulum Berbasis Luaran dalam Mendukung Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Kegiatan itu berlangsung di Aula E Kampus I UNCP, Rabu-Kamis (2-3/2/2022).

Workshop menghadirkan pemateri Dr Arnidah, selaku Person in Charge Kurikulum Berbasis MBKM Universitas Negeri Makassar. Rektor Universitas Cokroaminoto Palopo Rahman Hairuddin dalam sambutannya memaparkan bahwa revisi kurikulum merupakan tanggung jawab bersama pimpinan dan pejabat lingkup UNCP.

Bacaan Lainnya

“UNCP senantiasa menjaga kepercayaan masyarakat, dengan menghasilkan alumni handal serta berkualitas dengan siap terjun di dunia kerja sesuai bidang ilmu,” katanya. Perguruan Tinggi mempunyai hak merevisi kurikulum sesuai standar nasional berdasarkan Undang-undang 12 tahun 2021 pasal 35 ayat 1.

Dr Rahmat Hidayat, Person in Charge MBKM UNCP sekaligus ketua panitia melaporkan, Workshop Revisi Kurikulum sebagai suatu respons terhadap kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Permendikbud No 3 tahun 2020 tentang Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).

“Kurikulum Pendidikan Tinggi merupakan amanah institusi yang harus senantiasa diperbaharui sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan IPTEKS yang dituangkan dalam Capaian Pembelajaran,” ujarnya.

Sementara itu, Dr Arnidah, narasumber workshop merupakan Fasilitator Kurikulum Pendidikan Tinggi MBKM, Kemdikbud Ristek dalam pemaparannya menyampaikan bahwa Kurikulum Pendidikan Tinggi mendukung implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka merupakan upaya menyiapkan mahasiswa menghadapi perubahan sosial, budaya, dunia kerja dan kemajuan teknologi yang pesat, kompetensi mahasiswa harus disiapkan untuk lebih gayut dengan kebutuhan zaman. Link and match tidak saja dengan dunia industri dan dunia kerja tetapi juga dengan masa depan yang berubah dengan cepat.

“Perguruan Tinggi dituntut untuk dapat merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif agar mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara optimal dan selalu relevan,” pungkas Arnidah.

Proses pembelajaran dalam Kampus Merdeka merupakan salah satu perwujudan pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student centered learning) yang sangat esensial.

Peserta yang terlibat dalam kegiatan Workshop ini terdiri dari 13 Program Studi jenjang Sarjana yang berasal dari 4 Fakultas yakni FKIP, FSAINS, FAPERTA, dan FTKOM. Enam prodi yang menerima bantuan Kerja Sama Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Pelaksanaan workshop menghasilkan luaran berupa kurikulum yang dirancang menyiapkan lulusan sesuai kebutuhan dunia kerja. (rls)

Pos terkait