JAKARTA – Tanggal 25 Januari 2020 menjadi hari yang ditunggu warga keturunan Tionghoa di seluruh dunia. Masyarakat Tionghoa khususnya yang tinggal di Indonesia akan merayakan tahun baru Imlek 2571. Imlek tahun ini adalah shio tikus logam.
Dilansir ritmee.co.id dari Detikcom, setiap Tahun Baru Imlek, masyarakat Tionghoa memiliki tradisi yang beberapa di antaranya juga bisa dinikmati oleh warga masyarakat yang tak merayakan. Berikut delapan tradisi saat Imlek di Indonesia.
1.Serba Warna Merah
Salah satu ciri khas dalam setiap perayaan Imlek adalah serba warna merah. Warna merah melambangkan membawa hoki dan kesejahteraan. Masyarakat China menghias rumah, mengenakan pakaian, serta aksesori berwarna merah pada saat Imlek. Warna merah juga dipercaya dapat mengusir Nian atau sejenis makhluk buas yang hidup di dasar laut atau gunung yang keluar saat musim semi atau saat tahun baru Imlek. Nian datang untuk mengganggu manusia terutama anak kecil.
2. Bersih-bersih Rumah
Bersih-bersih rumah merupakan tradisi masyarakat saat Imlek. Tujuannya untuk membuang segala keburukan yang menghalangi datangnya keberuntungan. Tradisi bersih-bersih dilakukan satu hari menjelang Imlek.
3. Dekorasi Rumah
Mendekorasi rumah juga menjadi tradisi Imlek yang wajib dilakukan. Pintu dan jendela dicat ulang, serta ditempeli kertas yang bertuliskan kalimat atau kata-kata baik. Sebagian besar dekorasi yang digunakan berwarna merah, yang bagi masyarakat Tionghoa melambangkan sesuatu yang sejahtera dan kuat, serta membawa keberuntungan.
4. Pantang Makan Bubur
Bubur menjadi makanan yang pantang disajikan ketika Imlek. Bubur dianggap sebagai simbol kemiskinan. Selain dilarang makan bubur, masyarakat dilarang membalik ikan saat menyantapnya. Kamu juga diharuskan menyisakan ikan yang disantap untuk dinikmati keesokan harinya. Masyarakat percaya kebiasaan ini merupakan lambang dari nilai surplus untuk tahun baru.
5. Hidangan Wajib Imlek
Saat Imlek, ada minimal 12 makanan yang wajib disajikan. 12 Jenis makanan itu melambangkan 12 macam shio dalam kepercayaan masyarakat China. 12 Jenis makanan itu yakni Siu Mi (Mi Panjang), Yu Sheng, Kue Keranjang, Telur yang Direbus dengan Teh, Ikan Bandeng, Ayam atau Bebek, Jiaozi, Eight Treasure Soup (Sup Delapan Bentuk), Kuaci, Kue Mangkuk, Manisan, dan Jeruk Mandarin.
6. Bagi-bagi Angpau
Tradisi Imlek yang satu ini tentu paling ditunggu. Tradisi ini merupakan tradisi masyarakat China yang sudah berkeluarga memberikan rezeki kepada anak-anak dan orang tuanya. Bagi-bagi angpau juga dipercaya makin memperlancar rezeki di kemudian hari. Membagikan angpau pada saat Imlek berkaitan dengan transfer energi dan kesejahteraan yang juga dipercaya memperlancar rezeki di kemudian hari. Namun ada tipsnya kalau ingin membeli angpau. Angpau yang akan dibagikan tidak boleh diisi dengan angka yang mengandung angka 4 di dalamnya. Hal ini karena angka 4 dianggap membawa sial. Selain itu, jumlah uang yang diberikan tidak boleh ganjil karena berhubungan dengan pemakaman.
7. Mudik
Sama seperti Lebaran, saat Imlek, masyarakat China juga mudik untuk mengunjungi sanak saudara. Tujuan tradisi imlek ini untuk mempererat tali persaudaraan. Karena itu, saat Imlek banyak masyarakat China yang berbondong-bondong mudik atau pulang kampung untuk merayakan bersama keluarga mereka.
8. Pagelaran Liong dan Barongsai
Pagelaran Liong dan Barongsai selalu ada setiap perayaan Imlek. Dalam kepercayaan orang China, Liong (Naga) dan Barongsai merupakan lambang kebahagiaan dan kesenangan. Tarian naga dan singa dalam tradisi Imlek dipercaya dapat membawa keberuntungan dan mengusir roh-roh jahat yang akan mengganggu manusia. (*)