JAKARTA — Presiden RI, Jokowidodo mulai merealisasikan janjinya saat kampanye pilpres lalu. Salah satu yang ia janjikan saat itu ialah mengenai pengangguran.
Jokowi ingin mengurangi angka pengangguran melalui program Kartu Pra Kerja. Pada Selasa (12/11/2019), Presiden memanggil sejumlah menteri untuk rapat terbatas.
Saat membuka rapat, Jokowi meminta program Pra Kerja bisa diimplementasikan mulai tahun depan. Mereka yang belum mendapatkan pekerjaan alias pengangguran bisa merasakan manfaat dari program ini.
“Terkait dengan reformasi sistem, saya meminta Kartu Pra-Kerja segera diimplementasikan tahun depan” kata Jokowi, Selasa (12/11/2019).
Untuk mengimplementasikan hal tersebut, Jokowi meminta agar segera mempersiapkan angkatan kerja yang sesuai kebutuhan dunia usaha.
“Pertama, mempersiapkan angkatan kerja baru agar bisa diserap dengan kebutuhan di dunia kerja atau bahkan kalau bisa menciptakan lapangan kerja baru sebagai entrepreneur,” jelasnya.
Kemudian, Jokowi ingin peningkatan keterampilan angkatan kerja eksisting agar semakin produktif dan berdaya. Apalagi mayoritas tenaga kerja Indonesia adalah lulusan sekolah menengah pertama (SMP) ke bawah.
“Supaya menjadi catatan kita semuanya, 58% tenaga kerja kita itu lulusan SMP ke bawah. Karena itu reformasi harus dimulai dari hulunya yaitu pembenahan dalam sistem pelatihan dan vokasi,” kata mantan walikota Solo itu.
Tidak hanya itu, Jokowi juga meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim bisa menciptakan pendidikan yang nyambung dengan kebutuhan dunia kerja. “Itu urusan Mendikbud yang kita harapkan disambungkan dengan kebutuhan dunia usaha dan industri,” tambahnya. (asm)