Karena Game Online, Bocah 11 Tahun Asal Makassar Dibawa Kabur ke Sidrap

MAKASSAR – Seorang pemuda Desa Lombo, Kecamatan Pitu Riase, Kabupaten Sidrap harus berurusan dengan pihak yang berwajib. AA (25) ditangkap Tim Jatanras Polrestabes Makassar.

Penangkapan itu dilakukan lantaran AA membawa kabur bocah 11 tahun asal Kecamatan Tamalate, Kota Makassar.

Bacaan Lainnya

AA sempat kabur saat akan diamankan. “Sesampainya di lokasi, AA berhasil kabur dan memasuki hutan. Sedangkan korban FL berhasil diamankan,” kata Kanit Jantanras, Iptu Muh Afhi Abrianto seperti dikutip ritmee.co.id dari Tribun Timur.

FL pun dibawa ke Polsek Dua Pitue untuk diinterogasi ihwal kejadian yang dialami. Hasil interogasi itu, kata Muh Afhi, FF mengaku mengenal AA lewat aplikasi game online.

“Pengakuan korban (FL), dia mengenal AA dari game online (freefire) sekitar sebulan yang lalu kemudian aktif berkomunikasi melalui pesan Whatsapp,” ujar Muh Afhi.

Lanjut Afhi, FL janjian bertemu dengan AA pada hari Minggu 18 juli 2021 pukul 21.00 Wita disalah satu jalan Kecamatan Tamalate, Makassar.

“Setelah bertemu, AA mengantar FL pulang ke rumahnya, kemudian kembali berkomunikasi melalui whatsapp dan berencana pergi dari rumah dengan AA,” ujarnya.

Keesokan harinya, Senin 19 juli 2021 pukul 05.00 Wita, FL meminta izin kepada orangtuanya untuk pergi jalan-jalan subuh.

Izin FL diaminkan orangtuanya dan pelajar sekolah dasar itu pun ke luar rumah. Saat di luar rumah, AA datang menjemput lalu membawa FL ke Desa Lombo, Kecamatan Pitu Riase, Kabupaten Sidrap

“Korban (FL) mengakui sudah lima kali mengalami tindakan asusila oleh pelaku (AA),” tutur Muh Afhi.

Sementara Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Jamal Fathur Rakhman, mengatakan, kasus itu terungkap setelah ibunya FL, BT (41) mengadukan anaknya yang tak kunjung pulang.

“Jadi telah datang ke Polrestabes Makassar, yang mengadukan anaknya meninggalkan rumah tanpa izin, ataupun patut diduga diculik,” kata Kompol Jamal sapaan karibnya.

Kompol Jamal menjelaskan, sang ibu BT, melaporkan kejadian itu setelah putrinya tidak ada di rumah dua hari berturut-turut.

“Jadi kronologisnya kurang lebih tanggal 19 Juli anaknya tersebut meninggalkan rumah tanpa izin dari orang tuanya, kemudian kurang lebih tanggal 21 Juli, ibunya (BT) baru sadar, kalau anaknya belum pulang ke rumahnya,” ujarnya

Setelah itu, korban inisial F dia sempat melakukan chat dan video call dengan ibunya (BT). Ditanya keberadaannya oleh ibunya, tapi anak itu tidak mengetahui keberadaannya.

Namun saat sempat video call dengan sang putri (F), BT kata Jamal sempat mendengar suara seorang pria.

“Tapi sempat saat video call ada suara laki-laki yang mengatakan sekarang anakta sama saya. Sekarang saya ada di Bitung,” ucap Jamal menirukan percakapan BT.

Atas laporan itu, pihaknya pun telah mengerahkan Tim khusus untuk mencaritahu keberadaan F dan pria yang diduga menculiknya, AA. (*)



Pos terkait