PALOPO — DEMA IAIN Palopo melaksanakan pengukuhan dan pelantikan DEMA IAIN dan PLT DEMA Fakultas IAIN Palopo, Selasa (2/11/2021).
Hal tersebut menuai pro dan kontra dikalangan mahasiswa IAIN Palopo, Ardi Dekal presiden Dema fakultas Syariah yang terpilih melalui hasil pemilihan angkat bicara mengenai polemik yang terjadi di kalangan lembaga mahasiswa.
Ia menganggap bahwa tindakan yang diambil oleh SEMA dan DEMA merupkan tindakan yang inkonstitusional serta terkesan otoriter.
“Apa yang dilakukan oleh SEMA dan DEMA tidak mencerminkan demokrasi yang sehat, serta terkesan otoriter. Apalagi di kampus IAIN Palopo ada aturan yang mengikat yang harus dijalankan serta ditegakkan oleh SEMA sebagai penegak konstitusi,” tegas Dekal sapaan akrabnya dalam rilis yang diterima redaksi.
Ia juga menyayangkan sikap birokrasi yang terkesan berpihak dan mendiamkan kekacauan yang terjadi di forum pelantikan dan pengukuhan.
“Kami juga sangat menyayangkan sikap birokrasi yang tidak tegas dalam merespon kekacauan yang terjadi di forum, serta tidak mengambil sikap untuk mediasi kedua belah pihak, justru terkesan berpihak pada satu pihak,” lanjut Dekal.
Rendi, yang juga merupakan Wakil Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) IAIN Palopo juga menyayangkan apa yang terjadi pada kelembagaan kampus.
Ia menambahkan bahwa dirinya dari awal tidak sepakat tindakan yang di ambil oleh pihak SEMA dan DEMA karena dianggap mengeluarkan keputusan secara sepihak tanpa musyawarah sebelumnya.
“Dari awal saya tidak sepakat dengan apa yang menajdi keputusan ketua SEMA dan DEMA, kami tentu sangat kecewa dengan apa yang terjadi di kampus IAIN Palopo yang diharapkan menjadi model percontohan demokrasi yang sehat, sikap otoriter yang ditunjukkan oleh dua lembaga ini sangatlah merusak nilai-nilai demokrasi,” tegas Paya sapaan akrabnya.
Sebelumnya, forum pelantikan dan pengukuhan terjadi gesekan antara pihak yang menyayangkan sikap dua lembaga yang dianggap tidak mengeluarkan kebijakan sesuai dengan aturan yang ada. (*)