Mahasiswa Kirim Surat Terbuka untuk Anggota DPRD Palopo Antisipasi Corona

Kantor DPRD Kota Palopo.

PALOPO — Saat ini negara tengah berupaya melawan virus corona. Berbagai macam cara sudah dilakukan.

Mahasiswa asal Palopo, Anjas Chambank yang saat ini menempuh pendidikan di Yogyakarta membuat surat terbuka untuk anggota DPRD Palopo. Surat tersebut diunggah di akun Facebooknya Kamis (26/3/2020). Yang intinya meminta agar ada alokasi anggaran untuk penanganan corona. Berikut isi suratnya.

Bacaan Lainnya

SURAT TERBUKA UNTUK ANGGOTA DPRD KOTA PALOPO 💕

Sudah hampir setahun saya menetap di jogja karena study dan sekarang jogja per-hari ini sudah mengumumkan 18 orang yang terdeteksi positif corona, 1 sembuh & 3 meninggal dunia.

Untuk kampung halamanku Palopo, memang kita tidak perlu panik berlebihan, karena itu salah satu potensi menurunkan imunitas dalam tubuh dan sangat rentan masuknya berbagai virus termasuk corona, namun masa bodoh juga sangat tidak di anjurkan, karena itu berakibat fatal nantinya, sebab corona itu bukan sarampah yang modal kasumba ugi’ langsung sembuh.

Palopo sampai sejauh ini alhamdulillah belum ada satupun orang yang di umumkan positif corona walau sudah ada 22 orang berstatus ODP (orang dalam pemantauan).

Harapan terbesar sebelum terlambat ialah mohon untuk mematuhi segala aturan pemerintah, untuk TIDAK KELUAR RUMAH JIKA TIDAK PERLU, tidak perlu yang di maksud disini adalah orang yang hanya keluar untuk Nongkrong, Liburan, Jalan-Jalan, dan lain sebagainya. Untuk orang yang HARUS KELUAR RUMAH karena pekerjaan, tetap di bolehkan oleh pemerintah dengan mematuhi penggunaan Masker, Hand Sinitizer dan sesering mungkin mencuci tangan menggunakan sabun, karena yang di luar rumah rentan terkena virus karena berinteraksi dengan orang banyak.

Negara paham betul bahwa jika Indonesia LOCKDOWN, maka Indonesia belum siap, baik dari segi pangan, ekonomi, sosial dan lain sebagainya. Maka Indonesia memutuskan untuk social distancing, hanya menjaga jarak dengan orang lain, mengantisipasi untuk berinteraksi dengan orang banyak.

Mumpung belum ada satupun yang di vonis positif corona di Palopo, apa yang mustinya di lakukan? Ialah menambah APD (alat pelindung diri) untuk tenaga medis, menyediakan Logistik untuk tenaga medis, melengkapi kebutuhan tenaga medis. Lalu membuat secara massal MASKER & HAND SINITIZER untuk di bagikan ke masyarakat Palopo, serta penyemprotan disenfektan secara massive. Karena percayalah bahwa Rumah Sakit kita tidak siap untuk kejadian hari ini, maka pentingnya kita untuk ikut terlibat aktif di dalamnya.

Lalu pertanyaannya yang muncul kemudian, sumber dananya dari mana?

Dananya bisa dari Masyarakat (siapapun) yang tergerak hatinya demi kemanusiaan, yang kedua Pemerintah Kota Palopo.

Saya menaruh hormat setinggi-tingginya terhadap Anggota DPRD KOTA SEMARANG, mereka sepakat untuk memangkas beberapa anggaran untuk penanganan corona ini, jumlahnya mencapai 5 Milliar. Sebegitu seriusnya mereka dengan kejadian ini.

Berita lengkapnya disini 👇
https://jateng.tribunnews.com/2020/03/25/dprd-kota-semarang-pangkas-anggaran-rp-5-miliar-untuk-bantu-penanganan-corona

Itu semua demi apa? Demi Kemanusiaan!

Apakah Anggota DPRD KOTA PALOPO yang berjumlah 25 orang bisa melakukan hal yang sama? Jika jawabannya “tidak ada anggaran”, apakah bisa inisiatif untuk bulan MARET ini sepakat GAJI KESELURUHAN mereka untuk PENANGANAN CORONA DI PALOPO?
Untuk melengkapi kebutuhan tenaga medis & melindungi masyarakat kita? Karena sesungguhnya kalian adalah perwakilan dari masyarakat itu sendiri bukan?

AGAMA ITU BUKAN DI BAJU.
AGAMA ITU ADA DI DALAM HATI.
NAMUN INTI DARI AGAMA ADALAH KEMANUSIAAN.

  • Agus Wibowo –

Salam hormat dari jogja.
Salamakki to pada Salama & Dau Macapa 💕 . (*)

Pos terkait