LUTIM – Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kabupaten Luwu Timur menggelar Musyawarah Daerah (Musda) V, bertempat di Aula Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Timur, Senin (15/02/2021). Musda bertajuk Rekonstruksi Gerakan Keilmuan Pelajar Untuk Luwu Timur Berkemajuan.
Musda V IPM yang dibuka Asisten Pemerintahan, Dohri As’hari yang didampingi Ketua Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Luwu Timur, Siti Nur Ariska, Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Provinsi Sulawesi Selatan, yang diwakili oleh, Muh Rizal Nur, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Luwu Timur yang diwakili oleh La Besse.
Asisten Pemerintahan, Dohri As’hari dalam sambutannya mengatakan bahwa IPM adalah organisasi kaum muda yang merupakan tempat pengkaderan paling awal sebagai kader Muhammadiyah. Untuk itu, ia meminta kepada generasi muda Muhammadiyah tak berhenti berproses dan belajar.
“Sekarang, era generasi milenial, generasi sekarang punya cara pandang yang berbeda dengan generasi jaman dulu. Pendekatan dan formulasi harus dirubah, Lakukan pendekatan dengan gaya mereka. Formulasikan supaya menarik, jika sudah menarik saya pikir IPM akan kuat,” jelasnya
Dohri juga berharap IPM dapat memaksimalkan perannya bukan hanya untuk pelajar tapi juga masyarakat. Bahkan IPM juga diminta berkarya untuk daerah.
“Pelajar muhammadiyah dapat membantu visi dan misi pemerintah daerah kabupaten luwu timur dalam membangun masyarakat yang berkemajuan,” kata Asisten Pemerintahan.
Di akhir sambutannya Dohri As’hari menuturkan bahwa Musda V tersebut harus melahirkan kepengurusan yang mau memberikan karya nyata, mau bekerja dan ingin memajukan IPM yang terpenting adalah Amar ma’ruf nahi mungkar.
Sementara Muh Rizal Nur, mengatakan IPM harus punya gerakan baru, tidak lagi hanya menjadi wadah dalam tingkatan struktural. “IPM bergerak tidak hanya menghidupkan kadernya sendiri, tapi bagaimana kader lPM bisa menimbulkan daya tarik di luar (muhammadiyah),dan sekolah sekolah umum,” katanya.
Saya mengapresiasi semangat dan perjuangan adinda-adinda IPM Luwu Timur. Dalam perjalanan dakwah ujian adalah sebuah keharusan untuk para kader ikatan, sebagai salah satu pembuktian kapasitas dan kapabilitas diri maka cara terbaik untuk menghadapinya adalah dengan semangat dan ikhlas,” ungkapnya. (hms/ikp/kominfo)