Oleh: Nelli Dwi Rahma
(Mahasiswi Penerima Beasiswa Cendekia Baznas IAIN Palopo Ang.ke III Tahun 20021)
BAZNAZ (Badan Amil Zakat Nasional) telah menyediakan banyak potensi mulai dari potensi zakat nasional senilai 327,6 triliun, Lembaga Amil Terbanyak di Dunia yaitu; adanya LAZNAZ (Lembaga Amil Zakat Nasional), LAS (Lembaga Amil Zakat) , ZIS (Zakat, Infaq dan Sedekah) dan OPZ (Organisasi Pengelola Zakat), dan juga terdapat potensi dari muslim terbanyak, pesantren/madrasah terbanyak, serta masjid terbanyak.
Potensi yang telah disediakan tersebut menjadi tantangan bagi lembaga BAZNAS agar dapat mengembangkan Zakat Nasional sesuai dengan misinya ialah salah satunya dengan memaksimalkan pendistribusian dan pendayagunaan ZIS-DSKL untuk mengentaskan kemiskinan, dan meningkatkan kesejahteraan ummat.
Lembaga BAZNAS mampu mengatasi tantangannya dengan cepat dan menyelesaikan segala masalah yang ada agar potensi sesuai dengan realita karena lembaga BAZNAS bersama pemerintah bertanggungjawab untuk mengawal pengelolaan zakat yang berdasarkan amanah, kemanfaatan, keadilan, kepastian hukum, terintegrasi dan akuntabilitas.
Melihat perkembangan ZAKAT nasional saat ini dimana potensi yang ada tidak sesuai dengan realita seperti potensi zakat nasional yang ada bernilai 327,6 Triliun sedangkan realitanya Zakat yang terhimpun hanya 71,4 Triliun (21,7%), kemudian Lembaga Amil Terbanyak di Dunia dengan adanya LAZNAZ, LAZ, ZIS, dan OPZ yang belum optimal, maka perlu lagi adanya peningkatan kompetensi dan pengembangan inovasi serta tingkat Literasi Zakat masih rendah hanya 66,78% dari jumlah populasi muslim tebanyak di Indonesi, pesantren/madrasah terbanyak dan masjid.
Maka problem tersebut, dianggap perlu peningkatan literasi dikalangan usia muda dan generasi milenial.
Lembaga BAZNAZ perlu lagi meningkatkan perkembangan Zakat Nasional agar mampu meningkatkan pendayagunaan ZIS yang lebih maju lagi agar agar misi Baznas dalam mengentaskan kemiskinan, dan mensejahterakan umat khususnya masyarakat muslim. (*)
