PALOPO — Paket pembangunan jembatan gantung longsoran di poros Palopo-Toraja tepatnya di KM 24 Battang Barat telah rampung pada Kamis (24/9/2020).
Dengan selesainya pembangunan jembatan sementara itu, jalan yang putus total sejak bulan Juni 2020 lalu itu akan mulai dibuka sejak Jumat (25/9/2020) pukul 09.00 WITA. Hal itu tertuang dalam surat Kepala BBPJN Sulsel, Muh Insal yang disampaikan kepada walikota.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia, Basuki Hadimuljono meninjau longsor di Poros Palopo – Toraja, kilometer 24, Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, Minggu (28/6/2020) siang. Bersama rombongan ia turun di Bandara Lagaligo Bua.
Tiba di Palopo Menteri PUPR melanjutkan perjalanan ke lokasi longsor didampingi Wali Kota Palopo, Judas Amir dan Ketua DPRD Palopo Nurhaenih dan Kadis PUPR, Ansar Dahri.
Di lokasi longsor, Basuki melihat langsung longsor yang memutuskan jalur Palopo – Toraja ini.Basuki mengatakan, saat ini pihaknya akan membuat jembatan gantung sepanjang 120 meter.
Jembatan itu akan dilalui untuk sementara bagi pengendara motor dan pejalan kaki. “Untuk sementara kita akan bangun jembatan gantung. Besok sudah mulai dikerjakan,” katanya.
Untuk membuat jembatan permanen, tim PUPR akan melakukan persiapan peninjauan struktur tanah. Diperkirakan jembatan permanen tersebut akan selesai dalam waktu tiga bulan.
“Untuk jembatan permanen akan selesai dalam waktu tiga bulan. Kita akan cek bagaiman struktur tanah terlebih dahulu,” jelasnya. Selain itu, jalur lain menuju Toraja melalui Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu juga akan segera diselesaikan.
Jalur ini nantinya dapat digunakan secapatnya bagi siapa saja yang ingin ke Toraja. “Jalur lain dari Luwu akan segera kita selesaikan. Semoga tidak ada kendala,” imbuhnya.
Penganggaran jembatan permanen jalur Palopo – Toraja juga akan segera dirumuskan. “Anggarannya akan segera disusun. Kalau untuk bencana seperti ini harus dikebut,” kuncinya. (asm)