PALOPO — Komisi C DPRD Palopo menggelar rapat dalam rangka pembahsan laporan realisasi semester 1 dan progonosis 6 bulan berikutnya APBD TA 2025 di ruang komisi C Senin (21/7/2025).
Rapat dipimpin Ketua komisi C Taming M Somba dihadiri sejumlah rekannya seperti Umar, Andi Muh Tazar, Aldhy Aldrial, Irfan Nawir dan Sadam. Di sesi pertama menghadirkan Perumda Tirta Mangakaluku (TM) Palopo dipimpin Direktur Utama, Tawakkal bersama sejumlah bawahannya.
Taming pada kesempatan itu mengatakan pihaknya ingin Perumda TM Palopo terus mengalami kemajuan, tidak boleh stagnan. Meski demikian politisi Gerindra itu juga mengapresiasi Perumda TM Palopo meraih WTP dari badan pemeriksa keuangan.
“Kondisi hari ini, PDAM kita keterbatasan air baku, apalagi dengan pelanggan yang cukup signifikan, perumahan menjamur. Mau tidak mau harus kita dukung dari ketersediaan budgetnya juga,” kata Taming.
“Kita sudah pikirkan persoalan kolam retensi. Kolam retensi ini bisa sebagai pengendali banjir saat musim hujan, air bakunya bisa juga digunaklan oleh PDAM. Di sisi lain, kita butuh lahan yang posisinya sangat stretegis,” sebut Taming.
Direktur Perumda TM Palopo, M Tawakkal mengatakan Perumda TM Palopo dari tahun ke tahun menampakkan sistem yang berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Hasil audit BPKP kemrin untuk tahun 2024 menempatkan kembali PDAM Palopo sebagai terbaik pertama di Sulsel. Alhamdulillah Perumda TM Palopo mempertahankan jati dirinya sebagai PDAM bagus. Deviden kami juga kemarin Rp2,2 miliar sudah masuk ke Kasda,” terang Tawakkal.
Kondisi saat ini lanjut Tawakkal, perkembangan Kota Palopo sangat luar biasa. Sementara di sisi lain sistem air Perumda TM stagnan di tempat karena tidak ada penambahan kapasitas karena belum adanya persetujuan penyertaan modal. Penyertaan modal yang diajukan Perumda bertujuan untuk menambah kapasitas jaringan dan Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM). Dibutuhkan anggaran sekitar Rp80 miliar.
“Perumahan makin berkembang, tentu kondisi ini kita harus berbuat untuk memfasilitasi semua itu. Penyertaan modal juga tidak ada dan Perumda tentu memaklumi itu, kami juga ajukan pengajuan ke perbankan (penyertaan modal) tapi menunggu walikota terpilih dilantik,” beber Tawakkal.
Hingga bulan Juni 2025 kemarin masih kata Tawakkal, pihaknya sudah mendapatkan laba Rp2,1 miliar. Dirinya memproyeksikan di tahun ini laba mencapai Rp4,9 miliar.
“Sementara untuk deviden ke pemerintah nantinya kita target mencapai 2,4 miliar. Tahun lalu deviden kita Rp2,2 miliar. Walaupun tidak ada penambahan kapasitas, kami berupaya menambah PAD,” tegas Tawakkal. (*)












