KUTIM – Festival Pemuda Kutim resmi dilaksanakan. Kegiatan yang digelar untuk memperingati Hari Lahir Pancasila itu dibuka Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman.
Dalam Festival tersebut ditampilkan beragam kegiatan. Mulai dari tari tradisional, karnaval pakaian adat, seminar edukasi, bazar UMKM serta wahana bermain.
Tak hanya itu, masyarakat juga disuguhi band lokal dan artis ibukota. Kadispora Kutim, Basuki Isnawan mengatakan kegiatan ini dilakukan meningkatkan jiwa nasionalisme para pemuda Kutim.
“Anak muda sekarang gengsi mengenakan pakaian adat tradisional. Melalui kegiatan ini, kita mulai tumbuhkan rasa Nasionalisme mereka,” jelas Basuki Isnawan.
“Banyak dari mereka baru sadar, ternyata budaya kita banyak. Dengan begitu, timbullah rasa nasionalisme dan mereka merasa dengan keberagaman ini, mereka dapat bersatu,” sambungnya.
Basuki Isnawan juga mengatakan, walaupun baru pertama kali dilaksanakan, banyak pemuda yang turut ambil bagian pada kegiatan itu. Peserta kegiatan itu juga mencapai ratusan orang.
“Untuk pesertanya sendiri, sesuai Undang-undang aja. Dalam undang-undang itu, yang dikatakan pemuda mulai dari usia 16 hingga 30 tahun. Kita berikan kesempatan kepada mereka untuk berkreasi mau menampilkan apa di kegiatan ini,” tuturnya.
Tak hanya itu, Dispora Kutai Timur juga melakukan sosialisasi bahaya narkoba. Hal itu dilakukan untuk membentengi para pemuda Kutim dari bahaya narkoba.
“Kenapa itu terus kita gaungkan, jadi sosialisasi itu bukan hanya tugas dari polisi, BNN, kita juga harus berperan. Dengan maraknya sosialisasi diharapkan pemuda tidak berani mencoba dan jauhi narkoba,” urainya.
Basuki Isnawan juga menambahkan, pihaknya selalu melakukan sosialisasi pengembangan diri kepada pemuda. Salah satunya melaksanakan pelatihan wirausaha.
“Harapannya, setelah mereka selesai kuliah atau selesai sekolah, enggak perlu berpikir mau jadi ASN, tapi harus berpikir jadi pengusaha,” tandasnya. (adv)
