PALOPO — Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Tirta Mangkaluku (Perumda TM) atau PDAM Kota Palopo, Ir M Tawakkal MM, mengumumkan rencana perbaikan layanan air bersih senilai Rp 80 miliar untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan.
Perbaikan secara menyeluruh layanan PDAM Kota Palopo dilatarbelakangi kondisi air baku Perumda TM makin kritis akibat rusaknya hutan lindung di hulu Sungai Latuppa dan Sungai Bambalu.
“Hal ini menyebabkan air baku tercemari lumpur saat musim hujan dan menipis saat musim kemarau. Kondisi ini mempengaruhi kualitas air bersih bagi 39.300 pelanggan,” ujarnya.
Tawakkal menyebutkan total anggaran penanggulangan krisis air baku yakni Rp80 miliar tersebut untuk pembangunan kolam retensi, pembangunan IPAM baru, dan peremajaan pipa distribusi.
”Untuk saat ini, APBD Palopo belum normal. Butuh waktu sekitar tujuh tahun untuk menormalkan sehingga kita tidak bisa berharap APBD kota,” terangnya.
Mantan Direktur PDAM Kabupaten Luwu ini menyampaikan, ada beberapa alternatif pendanaan yang bisa ditempuh. Pertama, yang paling cepat adalah kredit bank.
Berdasarkan Feasibilitas Studi yang sudah dibuat, pihak bank bisa memberikan kredit hingga Rp40 miliar. Namun semua ini harus mendapat persetujuan DPRD dan Walikota selaku owner.
“Kedua, bantuan APBN. Di sini, dibutuhkan peran anggota DPR-RI dari Dapil Sulsel III untuk bantu lobi di kementerian terkait. “Siapa tahu Pak Ubas, Frederik Kalalembang, dan RMS bisa bantu lobi di pusat. Kita sangat berharap,” ucapnya.
“Dan ketiga, bantuan pendanaan dari investor. “Kalau ada yang punya link ke investor, bisa dikomunikasikan,” lanjut Tawakkal.
Yang paling prioritas kata Tawakkal, adalah pembangunan kolam retensi, yang berfungsi menampung air baku cadangan. Jika banjir dan air baku berlumpur, maka air yang ditampung di kolam retensi itu yang dipakai.
Kemudian penambahan IPAM untuk mengolah air baku menjadi air bersih. Ini untuk meningkatkan kapasitasnya menjadi total 500 liter per detik.
Penambahan dan perbaikan jaringan pipa juga sangat penting karena banyak terjadi kebocoran karena faktor umur pipa sudah puluhan tahun, 70 tahun.
Perumda-TM juga telah menyiapkan lahan pada tiga lokasi untuk kolam retensi dan pembangunan IPAM baru. Yakni di Latuppa, Battang, dan Batu Papan Padang Lambe. (*)