BisnisDaerahIndustriPendidikan

PT Vale Indonesia Gandeng Unhas Laksanakan Program Co-Ops Sebagai Jembatan antara Pendidikan dan Dunia Industri

0
×

PT Vale Indonesia Gandeng Unhas Laksanakan Program Co-Ops Sebagai Jembatan antara Pendidikan dan Dunia Industri

Sebarkan artikel ini
PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) bagian dari Mining Industry Indonesia (MIND ID gandeng Universitas Hasanuddin Makassar melaksanakan Program Co-Ops (Cooperative Education Program)

MAKASSAR- PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) bagian dari Mining Industry Indonesia (MIND ID) kembali memperkuat perannya sebagai penggerak pembangunan talenta muda melalui Program Co-Ops (Cooperative Education Program), Kamis (18/12/2025).

Senior Manager Talent Acquisition, Performance Management & EVP PT Vale Indonesia, Gandi Husodo di tengah tantangan nasional dalam menyiapkan sumber daya manusia yang siap kerja, adaptif, dan relevan dengan kebutuhan industri strategis, PT Vale melalui Program Co-Ops merupakan bentuk investasi strategis perusahaan dalam membangun sumber daya manusia.

“Tantangan terbesar industri saat ini bukan hanya ketersediaan tenaga kerja, namun juga ketersediaan tenaga kerja untuk langsung berkontribusi secara aman, produktif, dan profesional,” katanya.

“Melalui pengalaman industri nyata selama enam bulan, peserta Co-Ops mengalami lompatan signifikan dalam disiplin kerja, pemahaman keselamatan , dan kesiapan profesional. Ini adalah fondasi yang dibutuhkan industri untuk tumbuh secara berkelanjutan,” tambah Gandi.

Ke depan lanjut Gandi, PT Vale berkomitmen untuk mengembangkan dan memperluas Program Co-Ops melalui kplaborasi dengan lebih banyak institusi pendidikan.

“Langkah ini diharapkan dapat membuka akses yang lebih luas bagi generasi muda di sekitar wilayah operasi untuk memperoleh pengalaman industri yang relevan, berkualitas, dan berdaya saing global. Bagi PT Vale, pembangunan talenta bukan sekadar program tanggung jawab sosial, melainkan bagian integral dari strategi bisnis dan berkelanjutan jangka panjang,” terangnya.

Program Co-Ops ini kata Gandi lahir dari kesadaran bahwa kesenjangan antara dunia pendidikan dan kebutuhan industri masih menjadi tantangan utama dalam pembangunan sumber daya manusia nasional.

“Di tengan upaya Indonesia memperkuat daya saing melalui hilirisasi dan transformasi industri, kesiapan sumber daya manusia menjadi faktor penentu, sehingga melalui program Co-Ops dan ekosistem pengembangan talenta yang terintegritas, PT Vale tidak hanya menyiapkan tenaga kerja masa depan, namun juga memperkuat fondasi pembangunan daerah dan nasional yang inklusif, berkelanjutan, dan berorientasi pada nilai tambah jangka panjang,” jelasnya.

Menurut Dia, percepatan hilirisasi dan transformasi industri, PT Vale melihat bahwa keberlanjutan tidak hanya ditentukan oleh investasu fisik dan teknologi, namun juga dengan kesiapan manusia yang mengoperasikannya.

“Oleh karena itu, Co-Ops dirancang sebagai bagian dari strategi jangka panjang perusahaan dalam membangun talenta muda, sekaligis memastikan bahwa pertumbuhan industri berjalan seiring dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia,” ucap Gandi.

Ia menambahkan, melaui skema ini (Program Co-Ops) mahasiswa tidak hanya diperkenalkan pada dunia kerja, namun juga benar-benar menjalani ritme industri selama enam bulan, memahami standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3), tata kelola operasional, serta budaya profesional yang menjadi fondasi industri pertambangan modern.

“Pendekatan ini menjadikan Co-Ops lebih dari sekadar program magang, melainkan ruang transisi nyata dari kampus ke dunia profesional, dimana peserta dilatih untuk berpikir kritis, bertanggung jawab, dan siap berkontribusi sejak hari pertama memasuki dunia kerja,” terangnya.

Selain itu, kata Gandi program Co-Ops juga menjadi bagian dari ekosistem pengembangan talenta lokal yang telah dibangun oleh PT Vale secara konsisten selama bertahun-tahun di wilayah sekotar operasi.

“Melalui pengembangan Politeknik Sorowako (Poliwako) di Luwu Timur yang bertransformasi dari Akademi Teknik Sorowako, PT Vale berkontribusi dalam mengahadirkan pendidikan vokasi berbasis kebutuhan indursti,” bebernya.

“Upaya ini diperkuat dengan berbagai pelatihan vokasi jangka pendek bagi pemuda lokal. Keseluruhan inisiatif ini dirancang untuk memastikan bahwa akses pendidikan berujung pada kesiapan kerja yang nyata, bukan sekadar peningkatan angka partisipasi,” tutup Gandi.

Dalam melaksanakan progam ini, PT Vale Indonesia bekerjasama dengan Universitas Hasanuddin dengan menyeleksi 16 mahasiswa terbaik dari 48 kandidat untuk menjalani kerja praktik selama enam bulan penuh di lingan operasional PT Vale-durasi yang dirancang khusus untuk memberikan pengalaman industri nyata, membentuk disiplin profesional, serta memastikan kesiapan kerja yang terukur dan berkelanjutan.

Dikesempatan itu, Muhammad Akbar salah satu peserta program Co-Ops asal Wasuponda, Kabupaten Luwu Timur menyebut bahwa Co-Ops merupakan kesempatan belajar yang akan membuka perspektifnya terahadap dunia kerja.

“Tidak hanya dari aspek teknis, namun juga memahami pentingnya budaya keselamatan dan tanggung jawab profesional, terlebih dikarenakan PT Vale beroperasi di daerah asalnya,” ungkapnya.

Sementara peserta lainnya, Dewi Erika Yuliana, mahasiswa Jurusan Kimia Universitas Hasanuddin menilai, Co-Ops akan menjadi jembatan nyata antara teori yang dipelajari di kampus dan praktik di industri.

“Saya yakin, pengalaman selama Co-Ops akan membangun kepercayaan diri dan kesiapan saya untuk memasuki dunia kerja setelah lulus nanti,” tandasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *