MASAMBA — Kendati selalu keluar sebagai partai pemenang di pemilu, di ajang pilkada di Luwu Utara, Partai Golkar punya track record atau rekam jejak yang buruk. Calon yang diusung partai berlambang pohon beringin itu kerap kalah di kontestasi lima tahunan di daerah berjuluk Bumi Lamaranginang ini.
Pada pilkada tahun 2010, Arsyad Kasmar-Gempur Waseso yang diusung partai Golkar harus mengakui keunggulan pasangan Arifin Junaidi-Indah Putri Indriani yang didukung sejumlah partai gurem. Kekalahan Golkar kembali berlanjut pada pilkada 2015.
Arifin Junaidi-Andi Abdullah Rahim yang bertindak sebagai calon incumbent dan didukung Golkar serta partai lainnya, menelan kekalahan dari penantangnya, pasangan Indah Putri-Thahar Rum. Saat itu, Indah-Thahar didukung PDIP, Nasdem dan beberapa partai lainnya.
Kendati demikian, Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, Nurdin Halid, percaya diri (PD) tinggi bakal mengusung Indah Putri Indriani pada pilkada 2020 mendatang. Ia mengatakan, tanpa koalisi dengan partai lain pun, Golkar bakal memenangkan pilkada.
” Golkar tanpa koalisi akan mengusung Indah Putri Indriani di pilkada 2020,” kata Nurdin Halid di hadapan puluhan ribu massa yang hadir pada puncak peringatan HUT Golkar ke-55 di Taman Siswa Masamba, Sabtu malam lalu.
NH mengatakan di bawah kepemimpinan Indah, Golkar menjadi lebih sejahtera. Indah adalah istri dari Muhammad Fauzi, Ketua DPD II Golkar Luwu Utara.
Pada pemilu lalu, Partai Golkar berhasil meraih delapan kursi di DPRD Luwu Utara. Tanpa koalisi dengan partai lain, Golkar sudah bisa mengusung calon bupati/wakil bupati di Pilkada Lutra yang hanya mensyaratkn tujuh kursi. (adn)