LUTIM – Wakil Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam mengikuti rapat pembahasan pengusulan Geopark Tektonik Danau Matano bersama Tim Task Force Geopark Tektonik Danau Matano dan Perwakilan Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Sulsel di Ruang Toraja, Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Makassar, Rabu (13/01/2021).
Dalam rapat tersebut dibahas tentang persiapan serta langkah-langkah yang akan dilakukan dalam rangka mempersiapkan Pengembangan dan tata kelola Geopark guna mewujudkan pelestarian Warisan Geologi (Geoheritage), Keragaman Geologi (Geodiversity), Keanekaragaman Hayati (Biodiversity), dan Keragaman Budaya (Cultural Diversity).
Irwan Bachri Syam mendukung dengan rencana Geopark tersebut, mengingat Luwu Timur memiliki begitu banyak Sumber Daya Alam dan nilai historis yang bisa diangkat sebagai Kawasan Geopark, salah satunya adalah Danau Matano.
“Geopark terdiri atas sejumlah tapak keragaman geologi yang memiliki kepentingan ilmiah khusus, kelangkaan dan keindahan yang dikenal sebagai warisan geologi. Warisan geologi sejalan dengan program kerja Gubernur dimana salah satu programnya adalah meningkatkan wisata di Sulsel yang perlu disiapkan menyediakan laporan inventarisasi tentang potensi yang ada,” kata Irwan.
Danau Matano adalah danau purba yang terbentuk secara tektonik yang menurut World Wide Fund for Nature (WWF). Danau ini adalah danau terdalam di Asia Tenggara serta merupakan danau terdalam kedelapan di dunia. Inilah yang ingin dikembangkan sebagai sebuah kawasan yang memiliki unsur geologi dimana, masyarakat setempat diajak ikut berperan dalam melindungi sampai meningkatkan fungsi warisan alam, termasuk nilai arkeologi, ekologi, dan budaya.
“Selaku Pemerintah Daerah Luwu Timur tentunya akan menindaklanjuti rencana ini kedepan melalui upaya konservasi, edukasi, dan pembangunan perekonomian masyarakat secara berkelanjutan dalam penyusunan Geopark Tektonik Danau Matano,” ungkapnya.
Sejalan dengan pernyataan Wakil Bupati Luwu Timur, Ketua Tim Task Force Pembentukan Geopark Tektonik Danau Matano, M. Rizal Baslang mengatakan bahwa tujuan pembentukan kawasan Geopark di Luwu Timur adalah untuk mengkolaborasikan keragaman alam dan budaya Luwu Timur yang berkelas serta memiliki Outstanding Value baik secara Nasional maupun Internasional.
“Geopark adalah sebuah daerah dengan batasan yang sudah ditetapkan dengan jelas dan memiliki kawasan permukaan yang cukup luas untuk pembangunan ekonomi lokal,”
Sementara itu, TGUPP Sulsel menyampaikan akan meneruskan pengusulan Geopark Danau Matano dan Geopark Toraja setelah semua kelengkapan berkas menuju status Geopark telah dirampungkan.
“Kita berharap nantinya dengan adanya geopark ini, destinasi wisata di Sulsel akan semakin bertambah. Tentunya peran serta masyarakat dan pemerintah daerah untuk bersama-sama mewujudkan hal itu,” kata Perwakilan TGUPP Sulawesi Selatan. (hms)