JAKARTA — Muh Ryano Satria Panjaitan terpilih sebagai ketua Umum DPP KNPI periode 2022-2025 pada Kongres XVI yang berlangsung Hotel Sahid, Jakarta 8-10 April 2022.
Kongres sepakat memilih Muhammad Ryano Satrya Panjaitan secara aklamasi . Kongres yang mengambil tema “Pemuda Satu Untuk Indonesia Maju” merupakan gabungan kubu Ketua Umum KNPI yang pecah dan melebur dalam Satu Kongres – Satu KNPI dengan misi mempersatukan Pemuda Indonesia.
Ketua KNPI Palopo, Umar yang ikut hadir dalam kongres tersebut mengucapkan selamat. Sejak awal, dirinya bersama Ketua KNPI Sulsel, Nur Kanita memberikan dukungan kepada Ryano Panjaitan.
“Selamat atas terpilihnya Bung Ryano. Saya yakin ke depan KNPI akan semakin maju sesuai dengan visi Activistpreneur yang digagas sebelumnya,” kata Umar.
Umar menilai, gagasan Ryano mengenai Visi Activistpreneur sangat menarik.
Gagasan untuk mendorong pemuda mempunyai kemandirian ekonomi dan tidak semata mengejar politik kekuasaan atau jabatan.
“Visinya mendorong kemandirian pemuda. Bagaimana pun pemuda harus berdaya, mengembangkan diri di dunia usaha sehingga mempunyai pijakan ketika berhasrat memasuk dunia politik, jadi modal dasar,” jelasnya.
Diketahui, sebelum ditetapkan secara aklamasi, ada tiga calon yang maju pada Kongres tersebut, yaitu Devanda Aditya Putra dan Lisman Hasibuan.
Namun jelang pemilihan satu persatu calon mulai berkurang, yang akhirnya Ryano Panjaitan langsung ditetapkan di forum Kongres calon terpilih secara aklamasi.
Ryano mengaku berterima kasih kepada tiga mantan Ketua Umum Raden Andreas Wardhana, Mustahuddin, Noer Fajrieansyah yang dapat menyatukan pemuda dengan menyelenggarakan Kongres.
“Kongres digelar untuk memilih kepengurusan KNPI Bersatu sebagai wadah berhimpunnya organisasi kepemudaan sudah saatnya kembali menempati rumah bersama demi persatuan pemuda Indonesia semakin kuat. Mari kita bergandengan tangan agar pemuda Indonesia menjadi kuat,” kata Ryano dalam orasinya, Minggu (10/4/2022).
Di akhir pidatonya, Ryano juga kembali menyinggung soal visi activistpreneur yang digaungkan olehnya pada masa pencalonan lalu.
“Ini merupakan ide mendorong aktivis muda yang memiliki kemandirian ekonomi dan tidak sekadar mengejar politik kekuasaan dan jabatan yang berujung pada pragmatisme atau politik transaksional,” pungkasnya. (*)