PINRANG – Malang nian nasib La Saleng (51) warga warga Dusun Lebbo, Desa Maroneng, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang. Dia harus meregang nyawa di ujung katana Mansyur alias Ancu (35), rekannya sendiri.
Persoalannya sepele. Pelaku tersinggung dengan tingkah laku korban yang langsung meminum sisa ballonya (tuak).
“Motif terjadinya tindak pidana pembunuhan tersebut dikarenakan pelaku merasa tersinggung kepada korban yang mengambil sisa minuman ballonya (tuak),” ungkap Kasat Reskrim Polres Pinrang, AKP Deki Marizaldi seperti dilansir ritmee.co.id dari Tribun Timur.
Sebelum kejadian naas itu terjadi, korban dan pelaku sempat minum ballo di rumah pelaku. Namun, Ancu tersinggung dengan perilaku La Saleng yang langsung meminum sisa ballonya.
Setelah kejadian itu, Ancu pun pergi menemui La Saleng yang saat itu sementara minum ballo bersama teman-temannya.
“Saat itu korban dan teman-temannya sementara minum ballo (tuak). Tidak lama, datang pelaku dengan mengendarai motor sambil membawa katana,” katanya.
Kemudian, korban yang melihat pelaku datang tiba-tiba berceletuk “Mungkin kamu datang untuk mencari saya”.
Mendengar hal itu, emosi pelaku kian menjadi. Tanpa pikir panjang, Ancu langsung mengayunkan samurai sebanyak tiga kali ke arah korban.
“Pelaku ini mengayunkan samurainya sebanyak tiga kali dan mengenai bagian leher korban,” bebernya.
Mendapat tebasan itu, korban pun langsung terjatuh dengan bersimbah darah. Sementara pelaku langsung melarikan diri.
Polisi pun berhasil mengamankan pelaku bersama barang bukti. “Barang bukti yang kami amankan yakni sebilah katana yang terbuat dari besi. Dimana gagang dan sarungnya terbuat dari kayu yang telah dililit lakban berwarna hitam,” imbuhnya.
Hasil interogasi, pelaku mengakui perbuatannya yang telah membunuh La Saleng menggunakan katana. Saat ini pelaku berada di Polsek Duampanua guna dilakukan proses penyidikan lebih lanjut.
Katana sendiri merupakan senjata tradisonal khas jepang berupa pedang. Orang Indonesia sendiri sering menyebut katana dengan samurai. (*)