PALOPO — Jembatan Miring yang menghubungkan kota Palopo belum bisa dilalui sejak ditutup Kamis (4/11/2021) lalu. Diperkirakan baru akan dibuka setelah dilakukan perbaikan pada tanggal 25 November 2021 mendatang.
Kondisi ini membuat jalur alternatif semakin parah. Khususnya di Jalur arah Selatan ke Utara. Dari Padang Alipan, Batupapan, Sumarambu tembus ke karetan.
Tidak adanya petugas lalulintas dari dinas perhubungan dan satuan lalulintas membuat jalur tersebut kian parah. Mobil ketemu dari duah arah, padahal sebelumnya telah dibagi agar mobil tidak bertemu di jalur alternatif. Bahkan, tak jarang truk harus tenggelam di lumpur dan harus menerima kenyataan bermalam di jalur alternatif.
Situasi ini juga membuat warga setempat resah. Sebuah postingan menyindir pemerintah diunggah oleh akun facebook Syahrul Patha pada Sabtu (20/11/2021).
Nampak seorang emak-emak hendak ke pesta. Menggunakan sepatu boots sebagai sindiran agar jalan bisa diperbaiki.
“Warga kelurahan Sumarambu kalau mau ke pesta undangan, sudah tidak lagi pake sandal atau sepatu tapi sekarang pake laras akibat kondisi jalannya sudah rusak,” kata Syahrul.
Warga juga kata dia butuh bantuan pemerintah agar menyediakan alat berat untuk memperbaiki jalan yang rusak. Selama ini hanya swadaya masyarakat saja dengan peralatan seadanya.
Di sisi lain, mobil yang melintas juga banyak terjebak. Serba dilema, truk memaksakan terus jalan meski kondisi tidak memungkinkan.
“Ini mereka (truk) paksakan untuk lewat, karena kalau mereka tinggal maka akan semakin banyak mobil yang tertinggal di belakang,” terangnya. (asm)