MAKASSAR– Rekor peraih suara terbanyak di Pilkada di Sulsel berpotensi dipecahkan duet petahana Adnan Purichta Ichsan-Abd Rauf Malaganni Kr Kio (Adnan-Kio) di Pilkada Gowa September 2020 mendatang.
Jika mengacu pada tren survei pasangan ini, laju elektabilitasnya semakin sulit terbendung. Bahkan, survei terbaru Jaringan Suara Indonesia (JSI) medio Februari 2020 yang dirilis, Rabu (04/03/2020), angkanya sudah menembus di atas 80%.
Persentase berpasangan itu masih memungkinkan bertambah, baik jika Pilkada Gowa diikuti kontestan lain, maupun ketika berhadapan dengan “kolom kosong”. Mengingat, elektabilitas Adnan-Kio sejalan dengan keinginan warga yang menghendaki mereka melanjutkan kepemimpinannya.
Direktur Eksekutif JSI, Fajar S Tamin mengurai, duet Adnan-Kio sulit lagi terkejar jelang pilkada. Mengingat selisihnya sangat jauh dengan sejumlah figur yang terekam di hasil survei. Di simulasi maju berlawanan, elektabilitas Adnan stabil di angka 80%. Malah jika head to head dengan kandidat lain, tingkat keterpilihannya menghampiri 90%, yakni 88,5%.
Hanya satu figur yang terpotret di survei yang memungkinkan bisa mendulang suara sekitar 10% jika maju berlawanan dengan Adnan, yakni Amir Uskara. Hanya saja, untuk anggota DPR RI dua periode ini sudah menyatakan sikap mendukung Adnan-Kio di Pilkada Gowa. Sedangkan nama lainnya jika disimulasikan berlawanan, seperti Darmawangsyah Muin, rata-rata di bawah 4%.
“Dari temuan di hasil survey, maka Adnan-Kio merupakan strong incumbent. Sampai dengan saat survey diturunkan, belum terlihat satupun kandidat atau pasangan yang mampu bersaing,” urai Fajar S Tamin saat memaparkan hasil survei terbaru JSI di Makassar, Rabu (04/03/2020).
Bukan hanya itu, dari 800 responden yang dilibatkan dengan teknik sampling multistage random sampling, Adnan-Kio berpotensi mendulang dukungan dua kali lipat dari perolehan suaranya di Pilkada Gowa 2015. Termasuk berpotensi memecahkan rekor peraih persentase suara terbanyak di Pilkada Bantaeng 2013, sekitar 83%.
“Sangat memungkinkan memecahkan rekor pilkada di Sulsel yang sebelumnya berhasil dicatatkan Nurdin Abdullah di Pilkada Bantaeng 2013,” urai Fajar yang juga alumni salah satu universitas ternama di Amerika Serikat.
Selain tingkat elektabilitas, Fajar mengurai mengenai strong supporter atau pemilih yang sulit lagi berpindah dukungan. Hasilnya, Adnan memiliki strong supporter di angka 65,3%. Begitu pun mayortitas public di Gowa menginginkan kembali Adnan-Kio melanjutkan kepemimpinannya di periode kedua, sebanyak 81,5%.
“Kalau elektabilitas tinggi, itu biasa. Tapi yang luar biasa di Gowa, karena strong supporter Adnan mencapai angka 65,3%. Dari data ini, kami menyimpulkan sulit lagi ada figur yang bisa menyaingi Adnan di Pilkada Gowa,” pungkasnya. (rls)