PALOPO — Aktifitas peti kemas di Palopo pernah beroperasi. Tetapi kini sudah mati. Kepala Syahbandar Palopo, Taufan Eka Putra berniat menghidupkannya kembali.
Hal itu ia sampaikan kepada media ini di ruang kerjanya Senin (23/12/2019). Taufan menjelaskan, ada dua faktor peti kemas di Palopo berhenti beroperasi.
Yang pertama kata dia adalah usaha peti kemas ini tidak berbanding lurus biaya operasional dengan keuntungan. Kedua, lahan penumpukan barang kurang layak dan terendam .
“Kekurangannya kita carikan solusi. Lahan penumpukan sudah kita perbaiki, penerangan juga sudah. Kita sementara menunggu perusahaan untuk melakukan survey agar kembali dilakukan aktifitas peti kemas,” sebut Taufan.
Ia menilai kehadiran peti kemas di pelabuhan tanjung ringgit dapat memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan perekonomian daerah.
“Karena itu kita akan membuka kerjasama dengan perusahaan peti kemas untuk membuka jalur,” tuturnya.
Selain itu, dalam waktu dekat ini pihaknya juga akan mengundang instansi terkait dan sejumlah pengusaha membahas teknis supaya mau mendistribusikan barang lewat laut.
“Semua fasilitas terus kita tambah dan benahi. Kita suda punya crane, tahun depan kita upayakan punya forklift,” harapnya.
Wakil ketua DPRD Palopo, Irvan Majid belum lama ini juga mengharapkan peti kemas bisa kembali hidup di pelabuhan Tanjung Ringgit Palopo.
Kata dia, banyak komoditas unggulan daerah ini yang bisa diangkut melalui jalur laut.
“Tidak perlu lagi diangkut ke Makassar lewat darat yang menghabiskan biaya besar,” katanya. (asm)