MAKASSAR – Pj Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin baru saja meneken peraturan Wali Kota terbaru yang mewajibkan warga menggunakan masker di tengah pandemi virus Corona (COVID-19), yang jumlah positifnya tembus 3.868. Namun sejumlah warga masih mengabaikan protokol kesehatan.
Seperti dilansir ritmee.co.id dari detikcom di Pasar Cidu, Jalan Tinumbu, Makassar, Kamis (9/7/2020), tampak pedagang hingga pengunjung di pasar ini tidak menggunakan masker. Mereka juga tetap berkerumun tanpa menjaga jarak.
Salah seorang pedagang ikan, Syamsul, mengaku enggan menggunakan masker karena gerah dan membatasi pergerakannya, terlebih saat dirinya ingin memotong ikan yang dipesan pelanggan.
“Saya malas menggunakan masker. Setiap saat saya harus memotong ikan terciprat darah ikan. Sesak juga rasanya,” ujar Syamsul saat ditemui di lapak miliknya.
Bukan hanya Syamsul yang enggan menggunakan masker, di lapak lainnya tampak penjual sayur hingga buah tidak menggunakan masker. Bahkan tukang becak yang mangkal di sekitar pasar juga tidak menggunakan masker.
Ketidakpatuhan warga terhadap protokol kesehatan tak hanya di pasar. Di tempat-tempat lainnya juga sama. Seperti yang terlihat di sejumlah warung kopi di sepanjang Jalan Bandang, Jalan Tinumbu, hingga Jalan Cakalang, tampak warga dengan asyiknya bercengkerama tanpa masker dan tidak berjarak.
Data terakhir yang dikeluarkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Makassar, hingga Rabu (8/7) tercatat sebanyak 3.868 orang positif. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.575 orang masih dirawat–676 orang dirawat di rumah sakit dan 1.899 melakukan isolasi mandiri.
Dari total positif Corona, sebanyak 29,2 persen atau 1.131 orang dinyatakan sembuh dan 4,1 persen atau 162 orang meninggal dunia.
Kota Makassar hingga saat ini masih menjadi episentrum utama penyebaran virus Corona di Sulawesi Selatan. Tambahannya cukup tinggi dalam sepekan terakhir. Data terakhir yang dikeluarkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulsel, kasus positif Corona di Makassar pada 2 Juli bertambah 68 orang, 3 Juli 122 orang, 4 Juli 157 orang, 5 Juli 56 orang, 6 Juli 42 orang, 7 Juli 168 orang, dan pada 8 Juli lalu bertambah 101 orang. (*)