LUWU – Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat Larompong (AMPRL) , menggelar aksi unjuk rasa di DPRD Kab. Luwu, Rabu (8/1/2020). Mereka menuntut agar jalan yang ada di wilayah pegunungan Kecamatan Larompong.
“Kedatangan kami murni memperjuangkan nasib rakyat, meminta keadilan dimana sampai saat ini di wilayah Larompong khusus daerah pengunungan masih sangat minim pembangunan. Terutama jalan yang masih banyak tidak tersentuh ,” ujar Koordinator aksi, Hasmin Jr saat berorasi.
Selain itu, massa juga menuntut agar hasil bumi di daerah tersebut dinaikkan harganya. “Naikkan harga hasil bumi seperti cengkeh dan murica, perbaiki jaringan saluran irigasi di wilayah pegunungan Larompong,” tegasnya.
Hasmin, berharap tuntutan mereka bisa didengar dan ada solusi oleh pemerintah Kabupaten Luwu.
“Kami harap agar tuntutan kami ini dalam tempo sesingkat-singkatnya untuk diberikan solusi, sehingga masyarakat Larompong bisa merasakan pembangunan,” jelasnya.
Kepala Dinas Pertanian, Andi Pangerang mengatakan, jika dua komoditi tersebut yaitu cengkeh dan lada tidak diatur oleh Pemerintah.
“Untuk padi dan gabah sendiri, ada namanya harga pembelian pemerintah, padi harus dibeli dengan harga Rp.3.700,- , dan pembelian padi tidak boleh dibawah dari harga pemerintah,” katanya.
“Sedangkan untuk cengkeh dan lada, itu merupakan harga pasar, dimana harganya berpengaruh pada hasil panen,” pungkasnya. (fit/liq)