Ungkap Pembunuh Feni Ere, Ketua DPRD Palopo Apresiasi Kinerja Polres

Ketua DPRD Palopo, Darwis.

PALOPO – Ketua DPRD Kota Palopo, Darwis menyampaikan apresiasi terhadap kinerja Polres Palopo yang berhasil mengungkap pelaku pembunuhan terhadap Feni Ere.

Kasus pembunuhan yang sempat menggegerkan warga Palopo itu berhasil terungkap berkat kerjasama yang baik antara pihak kepolisian, keluarga korban dan masyarakat.

Bacaan Lainnya

“Kita apresiasi upaya Polres Palopo yang selama ini terus berupaya dalam menangani kasus ini. Semoga dengan pengungkapan kasus ini, masyarakat Palopo semakin merasa aman dan percaya terhadap institusi kepolisian,” ungkap Darwis.

Darwis juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh keluarga, masyarakat dan aktivis yang terus aktif mengawal kasus ini hingga pelaku bisa ditemukan.

Diketahui, Feni Ere telah dilaporkan hilang kontak sejak Januari 2024 lalu. Korban Feni Ere yang bekerja sebagai sales mobil dilaporkan menghilang tanpa jejak sejak 27 Januari 2024. Pada bulan Juli, mobilnya ditemukan di salah satu kompleks perumahan di Makassar.

Satu tahun menghilang, kerangka tubuh Feni Ere baru ditemukan pada Senin (10/2/2025) dengan kondisi mulut terikat. Lokasi kerangka tubuh Fani Ere ditemukan berada di Kilometer 35, Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, dekat wisata Air Terjun Batu Dewa.

Sebelumnya diberitakan Polres Kota Palopo melakukan konferensi pers terkait pengungkapan pelaku pembunuhan Feni Ere, karyawan Honda Sanggar Laut yang ditemukan beberapa waktu yang lalu tinggal tengkorak di Battang.

“Kemarin kita mengarah ke satu orang. Hasil gelar perkara tadi malam , pelaku inisial AY melakukan pasal pembunuhan berencana dan pemerkosaan,” kata Kapolres Palopo, AKBP Safi’i Nasikin Jumat (21/3/2025).

Kapolres juga membeberkan Feni Ere dibunuh pada tanggal 25 Januari 2024. Pelaku sering nongkrong disamping rumah korban dan sempat mengerjakan plafon serta kanopi rumah korban.

“Pelaku minum ballo di dekat rumah korban.  Sekitar pukul 02.00 WITA dini hari pelaku memanjat lewat tembok belakang dan masuk dalam kamar,” katanya.

Pelaku mendapati Feni Ere tidur menggunakan daster. Korban sempat kaget meronta dan keluar dari kamar namun kembali dipaksa masuk kamar. Dalam kondisi melakukan perlawan, kepala korban kemudian dibenturkan hingga tak sadarkan diri dan mengeluarkan darah.

“Dalam kondisi tidak sadar, pelaku sempat membersihkan darah. Dan melihat kunci mobil korban. Lalu korban diikat, pelaku ini ahli dalam mengikat. Kemudian jenazah Feni Ere dibawa ke Battang untuk dikubur,” kata AKBP Safi’i.

Pelaku membawa korban ke tempat itu karena memang sering ke sana mendaki, pecinta alam. Setelah mengubur korban, pelaku kembali mengamankan koper dan barang lainnya serta mobil korban untuk dibawa ke sebuah rumah di Makassar. Mobil ditinggal di Makassar, tempat pelaku dulu tinggal saat kerja di Makassar. Sementara barang lainnya di simpan di rumah di Jalan Nanakan Kota Palopo.

“Dari sidik jari yang diamankan di mobil, ada kemiripan dengan pelaku. Indikasinya kuat sehingga tim melakukan pengejaran terhadap pelaku yang berada di Bone-Bone Luwu Utara,” jelas Kapolres. (*)

Pos terkait