HeadlineLuwu Raya

Aktivitas Sesar Matano Meningkat, Sepanjang 2019, 43 Kali Gempa Guncang Luwu Timur

275
×

Aktivitas Sesar Matano Meningkat, Sepanjang 2019, 43 Kali Gempa Guncang Luwu Timur

Sebarkan artikel ini

LUTIM – Meningkatnya aktivitas Sesar Matano membuat Pemerintah Kabupaten Luwu Timur melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mulai melakukan berbagai antisipasi untuk meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Salah satunya adalah menggelar pertemuan bersama PT. Vale Indonesia, Basarnas dan Tim PT. Indra Karya, Selasa (03/12/2019) lalu.

Dalam pertemuan tersebut, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Lutim, Amri Mustari mengatakan data dari BMKG yang diterima BPBD selama tahun 2019, Lutim sudah diguncang 43 kali gempa. Dari 43 kali gempa tersebut, 40 kali gempa bersumber dari Sesar Matano.

Olehnya itu, Pada pertemuan itu disepakati bahwa simulasi bencana akan dilaksanakan tanggal 9 sampai 11 Desember 2019, dimana Lapangan Merdeka Malili dan Mes Karebbe akan menjadi Pos Induk evakuasi warga.

Puncak simulasi akan dilaksanakan 11 Desember, namun dua hari sebelumnya diadakan latihan dan geladi bersih dibawah bimbingan tim Rescue PT. Vale dan BPBD Lutim.

Simulasi ini akan melibatkan 9 Dusun yang ada di 6 Desa, antara lain Desa Balantang, Desa Baruga, Desa Puncak Indah, Desa Pongkeru, Desa karebbe, dan Desa Pasi-Pasi.

Amri Mustari menjelaskan bahwa, simulasi ini mutlak dilakukan mengingat aktivitas gempa dari Sesar Matano naik signifikan.

“Tujuan simulasi ini untuk memberikan pemahaman kepada warga agar mereka bisa menyelamatkan diri manakala bencana besar itu tiba,” jelas Amri.

Selain itu, simulasi ini juga untuk meningkatkan kewasapadaan warga agar tetap mawas diri. Dalam simulasi ini, diperkirakan tiga Bendungan PT. Vale ini ambruk akibat gempa. Luapan air dari Dam inilah yang diprediksi akan menimbulkan dampak kerusakan parah di enam desa yang dilibatkan dalam simulasi ini.

“Selain melatih tim relawan untuk mengevakuasi, wartawan juga dilibatkan dalam latihan evakuasi ini, sehingga paham menyelamatkan diri dan bisa meliput di titik aman,” tutup Mustari. (ikp/kominfo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *